Summary: | Penambangan yang dilakukan oleh PT Semen Baturaja menggunakan sistem tambang terbuka (open
pit mining) yang rentan terjadinya longsoran. Longsoran umumnya terjadi akibat gaya penahan tidak
mampu menahan gaya penggerak yang biasa dinyatakan dalam Faktor Keamanan (FK). Kestabilan
lereng sangat dipengaruhi oleh curah hujan tinggi yang menyebabkan lereng tidak stabil karena adanya
pembebanan air yang berpengaruh terhadap kondisi fisik, kimia, sehngga lereng menjadi tidak stabil
(Sujitno, 1990 dalam Wijayanti, 2014). Pada penelitian ini menggunakan metode geomekanika dan
metode kestabilan lereng. Metode geomekanika berupa nilai RMR dan SMR yang digunakan dalam
perhitungan nilai FK. Faktor Keamanan dihitung menggunakan kesetimbangan gaya atau
kesetimbangan momen, atau menggunakan kedua kondisi kesetimbangan tersebut tergantung dari
metode perhitungan yang dipakai. Berdasarkan hasil penelitian, pada 4 titik bor DHG_01, DHG _02,
DHG_03, DHG_04 didapatkan nilai FK 0.92, 1.12, 0,41, 1.79 dengan nilai RMR 15 – 57, 3 – 55, 8 –
52, 3 – 55 serta nilai SMR 26 – 60, 20 – 65, 21 – 60, 22 – 65. Sehingga didapatkan kondisi lereng
yang kurang stabil. Oleh karena itu perlu dilakukan penambahan dan pengurangan nilai lebar,
ketinggian, sudut lereng dan muka air tanah. Agar didapatkan kondisi lereng yang stabil dengan nilai
FK > 1,25 (Bowles, 1989, dalam Zakaria, 2009).
Kata Kunci : tambang terbuka, geologi teknik, kestabilan lereng.
|