Karakteristik Granit Pembawa Timah di Pulau Bangka, Studi Kasus: Tambang Terbuka Pemali, Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung

Indonesia merupakan negara penghasil timah terbesar nomor 2 di dunia pada tahun 2017 (ITRI, 2018). Endapan timah di Indonesia dijumpai pada sabuk timah Asia Tenggara, dimana endapan timah di Indonesia berasosiasi dengan endapan timah primer dan sekunder. Salah satu endapan timah primer yang ada d...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Bramastya, Kukuh Gema, Setijadji, Lucas Donny, Yogatama, Angga Widya, Aviandono, Reza
Format: Article
Language:English
Published: Departemen Teknik Geologi 2018
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/274806/1/Kukuh%20Gema%20Bramastya.pdf
Description
Summary:Indonesia merupakan negara penghasil timah terbesar nomor 2 di dunia pada tahun 2017 (ITRI, 2018). Endapan timah di Indonesia dijumpai pada sabuk timah Asia Tenggara, dimana endapan timah di Indonesia berasosiasi dengan endapan timah primer dan sekunder. Salah satu endapan timah primer yang ada di Indonesia adalah endapan timah Pemali di Pulau Bangka. Secara geologi, litologi yang dijumpai di tambang Pemali berupa satuan metabatulempung, granit bertekstur kasar, granit bertekstur sedang, granit bertekstur halus, dan fault gouge. Mineralisasi timah di tambang Pemali dijumpai pada satuan granit bertekstur sedang. Granit bertekstur sedang memiliki karakteristik ukuran kristal 1-4 mm, bertekstur porfiritik dan intergrowth, dan mengalami penjajaran mineral dengan arah NNW-SSE. Dari hasil analisis petrografi, granit bertekstur sedang tersusun oleh mineral primer berupa kuarsa sekitar 30%, ortoklas 13%, dan biotit <5%, sedangkan komposisi sekundernya tersusun oleh serisit 12%, kuarsa sekunder 11%, mineral lempung 10%, mineral oksida 8%, muskovit 2%, kasiterit 2%, topas 1%, serta tersusun oleh albit, turmalin, dan epidot masing-masing <1%. Granit bertekstur sedang yang termineralisasi timah dijumpai dalam bentuk dike yang terkontrol oleh sesar geser dekstral NNW-SSE dan mengalami alterasi hidrotermal greisen (kuarsa + mika ± kasiterit ± topas ± turmalin), albitisasi post-greisen (albit + kuarsa + mika ± kasiterit), argilik post-greisen (kaolinit + kuarsa + mika ± kasiterit). Dari hasil analisis XRF Portabel, granit bertekstur sedang yang termineralisasi timah memiliki kadar Sn terendah 13 ppm dan tertinggi 7418 ppm. Kasiterit dijumpai terdiseminasi pada granit bertekstur sedang dan pada urat kasiterit serta urat turmalin + mika. Kata Kunci: tambang pemali, granit, kasiterit, petrografi, XRD, mineragrafi, XRF portabel