Kinematik Struktur Geologi Daerah Atasangin, Kecamatan Sekar, Bojonegoro, Jawa Timur dan Implikasinya terhadap Aktivitas Magmatisme Gunung Pandan

Atas angin merupakan salah satu Geosite dari Geopark Bojonegoro yang berada di sisi selatan Bojonegoro. Untuk mengetahui bagaimana fenomena struktur geologinya maka dilakukan suatu kajian mengenai aspek kinematik. Metode yang diambil dalam paper kali ini adalah surface mapping, interpretasi Anoma...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Arhananta, Arhananta, Arina, Ignatia, Purwanto, Joko, Mendel, Justin, Setiawan, Jatmika
Format: Article
Language:English
Published: Departemen Teknik Geologi 2018
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/274886/1/PPT-4_KINEMATIK%20STRUKTUR%20GEOLOGI%20DAERAH%20ATASANGIN%2C%20KECAMATAN%20SEKAR%2C%20BOJONEGORO%2C%20JAWA%20TIMUR%20DAN%20IMPLIKASINYA%20TERHADAP%20AKTIVITAS%20MAGMATISME.pdf
Description
Summary:Atas angin merupakan salah satu Geosite dari Geopark Bojonegoro yang berada di sisi selatan Bojonegoro. Untuk mengetahui bagaimana fenomena struktur geologinya maka dilakukan suatu kajian mengenai aspek kinematik. Metode yang diambil dalam paper kali ini adalah surface mapping, interpretasi Anomali Bouguer pada daerah penelitian. Pola pengaliran yang berkembang pada daerah penelitian ada 2, yaitu subdendritik yang menggambarkan litologi yang homogen serta mulai berkembang struktur geologi dan subtrellis yang dikontrol oleh struktur geologi berupa lipatan namun sudah ada pengaruh denudasi. Urutan stratigrafi daerah penelitian dari tua ke muda adalah Satuan Napal Kalibeng (Miosen Akhir) yang menjari dengan Satuan Tuff Kalibeng (Miosen Akhir), di atasnya Satuan Batupasir-tuffan Atas-angin (Pliosen Awal), diterobos oleh Litodem Intrusi Andesit (Pliosen Awal), di atasnya Satuan Batugamping Klitik (Pliosen Tengah), dan di atasnya secara tidak selaras Satuan Breksi Pucangan (Pliosen Akhir – Plistosen Awal). Dari interpretasi citra DEM SRTM Arah Barat Laut – Tenggara, arah ini berkatian dengan jurus-jurus lapisan batuan yang berkembang dan sesar-sesar naik maupun sesar turun yang berkembang pada daerah penelitian. Arah Timur Laut – Barat Daya, arah ini berkaitan dengan zona-zona lemah akibat gaya lepas yang berkembang pada daerah penelitian. Kekar berpasangan dijumpai di Desa Bareng dengan tegasan utamanya dari Utara – Selatan, sesar naik di Desa Deling dan Miyono, sesar turun di Desa Sekar, sesar mendatar kanan di Desa Miyono, Antiklin di Desa Karangmangu dan Desa Miyono, dan Sinklin di Desa Sekar. Orientasi lipatan pada daerah Atasangin berbeda dengan yang ada secara regional di daerah Kendeng dikarenakan adanya sesar geser yang memicu munculnya magmatisme gunung Pandan yang diperlihatkan pada data Anomali Bouguer dengan kelurusan Barat Laut-Tenggara dan Timur Laut-Barat Daya. Kata kunci : aomali bouger, analisis, knematik, Interpretasi citra, gunung pandan