Analisis dan Verifikasi Komputasional Reaktivitas Lebih Teras dan Reaktivitas Margin Padam Teras Reaktor Kartini

Reaktor Kartini telah beroperasi hampir 40 tahun. Perpanjangan izin pada tahun 2019 memerlukan analisa yang lebih mendalam terkait dengan persyaratan keselamatan dari Bapeten. Peraturan terbaru dari badan pengawas tahun 2014 mensyaratkan perhitungan komputasional untuk parameter keselamatan teras. D...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Hidayat, Umar Sahiful, Agung, Alexander, Harto, Andang Widi
Format: Conference or Workshop Item
Language:English
Published: 2018
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/275190/1/Paper%20PPDIPTN%20lengkap.pdf
Description
Summary:Reaktor Kartini telah beroperasi hampir 40 tahun. Perpanjangan izin pada tahun 2019 memerlukan analisa yang lebih mendalam terkait dengan persyaratan keselamatan dari Bapeten. Peraturan terbaru dari badan pengawas tahun 2014 mensyaratkan perhitungan komputasional untuk parameter keselamatan teras. Dalam penelitian ini Software TRIGA MCNP telah digunakan reaktor Kartini untuk data pembanding sekaligus untuk validasi pemodelan komputasional. Hasil perhitungan komputasional telah dibandingkan dengan hasil pengukuran secara eksperimental dalam kurun waktu 8 tahun terakhir. Secara umum reaktivitas lebih dan reaktivitas margin padam teras reaktor Kartini sesuai dan memenuhi Batasan Kondisi Operasi (BKO) yang telah ditetapkan dalam Laporan Analisis Keselamatan (LAK). Hasil analisastatistik ANOVA memberikan kesimpulan bahwa model komputasional reaktivitas lebih teras belum memberikan hasil yang sama dengan data eksperimentalnya. Tren grafik menunjukkan kemiripan dengan perbedaan varian yang kecil. Namun perbedaan hasil secara komputasional rata-rata sekitar 46%. Sebaliknya, untuk analisis reaktivitas margin padam, model komputasional memberikan hasil yang lebih baik. Deviasi rata-rata komputasional sekitar10,6 % dibanding data eksperimental. Namun secara grafik,tren kedua metode terdapat perbedaansignifikan. Perbedaan ini karena varian eksperimental besar yang disebabkan fluktuasi data.