Perbandingan Metode Prediksi Pergerakan Menggunakan Kalman Filtering dan ARIMA

Pengamatan Global Navigation Satellite System (GNSS) di wilayah Sesar Opak sudah mulai dilakukan sejak tahun 2013 dan diukur secara berkala setiap tahunnya. Studi geodinamika di wilayah Sesar Opak sejauh ini hanya berfokus pada nilai koordinat, besar, dan arah gerakan dari titik pantau Sesar Opak. M...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Widjajanti, Nurrohmat, Ummi, Riska Fajrul
Format: Conference or Workshop Item
Language:English
Published: 2019
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/275220/1/SIIG_Nurrohmat%20W_Riska_Fajrul_Ummi.pdf
_version_ 1797036931014459392
author Widjajanti, Nurrohmat
Ummi, Riska Fajrul
author_facet Widjajanti, Nurrohmat
Ummi, Riska Fajrul
author_sort Widjajanti, Nurrohmat
collection UGM
description Pengamatan Global Navigation Satellite System (GNSS) di wilayah Sesar Opak sudah mulai dilakukan sejak tahun 2013 dan diukur secara berkala setiap tahunnya. Studi geodinamika di wilayah Sesar Opak sejauh ini hanya berfokus pada nilai koordinat, besar, dan arah gerakan dari titik pantau Sesar Opak. Metode estimasi vektor kecepatan titik pantau Sesar Opak yang digunakan selama ini yaitu Teknik Kalman Filtering pada pengolahan GAMIT/GLOBK dan belum mengevaluasi perubahan tidak linier dari data yang digunakan. Pemantauan dan prediksi dari deformasi suatu objek merupakan pokok penting dalam studi geodinamik. Model prediksi pergerakan suatu struktur objek yang dikaji dapat dibuat berdasarkan pola statistik dari data yang tersedia. Prediksi pergerakan objek yang terdeformasi dapat menjadi early warning system dalam meminimalisirkan bencana alam. Prediksi pergerakan Sesar Opak dilakukan dengan membandingkan metode Kalman Filtering dan model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA). Data yang digunakan yaitu data pemantauan Sesar Opak metode GNSS tahun 2013 s.d 2018 pada 13 titik pantau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rentang perbedaan yang dihasilkan dari penggunaan model Kalman Filtering dengan data aktualnya yaitu 0,89 s.d 108,945 mm, sedangkan model ARIMA menghasilkan perbedaan sebesar 1,434 s.d 251,358 mm. Teknik Kalman Filtering menghasilkan Mean Absolute Error (MAE) yang lebih baik daripada model ARIMA. Tulisan ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam menentukan metode prediksi pergerakan objek yang tederfomasi terutama untuk Sesar Opak.
first_indexed 2024-03-13T23:54:38Z
format Conference or Workshop Item
id oai:generic.eprints.org:275220
institution Universiti Gadjah Mada
language English
last_indexed 2024-03-13T23:54:38Z
publishDate 2019
record_format dspace
spelling oai:generic.eprints.org:2752202019-08-19T00:46:48Z https://repository.ugm.ac.id/275220/ Perbandingan Metode Prediksi Pergerakan Menggunakan Kalman Filtering dan ARIMA Widjajanti, Nurrohmat Ummi, Riska Fajrul Geodesy Pengamatan Global Navigation Satellite System (GNSS) di wilayah Sesar Opak sudah mulai dilakukan sejak tahun 2013 dan diukur secara berkala setiap tahunnya. Studi geodinamika di wilayah Sesar Opak sejauh ini hanya berfokus pada nilai koordinat, besar, dan arah gerakan dari titik pantau Sesar Opak. Metode estimasi vektor kecepatan titik pantau Sesar Opak yang digunakan selama ini yaitu Teknik Kalman Filtering pada pengolahan GAMIT/GLOBK dan belum mengevaluasi perubahan tidak linier dari data yang digunakan. Pemantauan dan prediksi dari deformasi suatu objek merupakan pokok penting dalam studi geodinamik. Model prediksi pergerakan suatu struktur objek yang dikaji dapat dibuat berdasarkan pola statistik dari data yang tersedia. Prediksi pergerakan objek yang terdeformasi dapat menjadi early warning system dalam meminimalisirkan bencana alam. Prediksi pergerakan Sesar Opak dilakukan dengan membandingkan metode Kalman Filtering dan model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA). Data yang digunakan yaitu data pemantauan Sesar Opak metode GNSS tahun 2013 s.d 2018 pada 13 titik pantau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rentang perbedaan yang dihasilkan dari penggunaan model Kalman Filtering dengan data aktualnya yaitu 0,89 s.d 108,945 mm, sedangkan model ARIMA menghasilkan perbedaan sebesar 1,434 s.d 251,358 mm. Teknik Kalman Filtering menghasilkan Mean Absolute Error (MAE) yang lebih baik daripada model ARIMA. Tulisan ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam menentukan metode prediksi pergerakan objek yang tederfomasi terutama untuk Sesar Opak. 2019-06-29 Conference or Workshop Item PeerReviewed application/pdf en https://repository.ugm.ac.id/275220/1/SIIG_Nurrohmat%20W_Riska_Fajrul_Ummi.pdf Widjajanti, Nurrohmat and Ummi, Riska Fajrul (2019) Perbandingan Metode Prediksi Pergerakan Menggunakan Kalman Filtering dan ARIMA. In: Simposium Infrastruktur Informasi Geospasial 2019, 2019, June 29, Yogyakarta. (In Press)
spellingShingle Geodesy
Widjajanti, Nurrohmat
Ummi, Riska Fajrul
Perbandingan Metode Prediksi Pergerakan Menggunakan Kalman Filtering dan ARIMA
title Perbandingan Metode Prediksi Pergerakan Menggunakan Kalman Filtering dan ARIMA
title_full Perbandingan Metode Prediksi Pergerakan Menggunakan Kalman Filtering dan ARIMA
title_fullStr Perbandingan Metode Prediksi Pergerakan Menggunakan Kalman Filtering dan ARIMA
title_full_unstemmed Perbandingan Metode Prediksi Pergerakan Menggunakan Kalman Filtering dan ARIMA
title_short Perbandingan Metode Prediksi Pergerakan Menggunakan Kalman Filtering dan ARIMA
title_sort perbandingan metode prediksi pergerakan menggunakan kalman filtering dan arima
topic Geodesy
url https://repository.ugm.ac.id/275220/1/SIIG_Nurrohmat%20W_Riska_Fajrul_Ummi.pdf
work_keys_str_mv AT widjajantinurrohmat perbandinganmetodeprediksipergerakanmenggunakankalmanfilteringdanarima
AT ummiriskafajrul perbandinganmetodeprediksipergerakanmenggunakankalmanfilteringdanarima