Mikrofasies dan Rekonstruksi Paleomire Batubara Sawahlunto, Cekungan Ombilin
Cekungan Ombilin merupakan salah satu cekungan yang berada di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Sumatera Barat. Cekungan Ombilin merupakan graben yang terletak di antara Pegunungan Bukit Barisan bagian barat dan timur. Cekungan Ombilin dikenal sebagai salah satu cekungan penghasil batubara di Sum...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Departemen Teknik Geologi
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/275255/1/A015.pdf |
_version_ | 1797036932194107392 |
---|---|
author | Patria, Aulia Agus Anggara, Ferian |
author_facet | Patria, Aulia Agus Anggara, Ferian |
author_sort | Patria, Aulia Agus |
collection | UGM |
description | Cekungan Ombilin merupakan salah satu cekungan yang berada di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Sumatera Barat. Cekungan Ombilin merupakan graben yang terletak di antara Pegunungan Bukit Barisan bagian barat dan timur. Cekungan Ombilin dikenal sebagai salah satu cekungan penghasil batubara di Sumatera, dengan formasi pembawa batubara di Cekungan Ombilin adalah Formasi Sawahlunto yang berumur Eosen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mikrofasies dan merekonstruksi paleomire batubara menggunakan pendekatan karakteristik maseral batubara. Daerah penelitian berada di dua titik yaitu Sawahluwung dan Tahiti, Sawahlunto, Sumatera Barat. Pengambilan data menggunakan pengukuran stratigrafi terukur (measured section) dengan pengambilan sampel batubara menggunakan sistem ply-by-ply, sejumlah 14 ply dari dua seam batubara, yang digunakan untuk analisis petrografi organik dan kandungan abu. Litotipe batubara pada daerah penelitian terdiri atas bright banded coal dan bright coal. Dari analisis petrografi organik didapatkan kelimpahan maseral vitrinit (45,02%-62,18%), maseral liptinite (20,91%-42,54%), maseral inertinit (11,62%-25,81%) dan mineral (0,8%-1%). Dengan kadar abu (% wt dry basis) berkisar dari rentang 0,36%-11%. Berdasarkan hasil analisis data, didapatkan bahwa batubara daerah penelitian tersusun atas tiga mikrofasies yaitu liptinite-rich group pada bagian bawah, telovitrinite-rich group dan inertinite-rich group pada bagian atas. Tipe mire yang berkembang ialah wet forest swamp pada lingkungan limnic dengan kondisi lingkungan yang basah dan lembab dengan tingkat gelifikasi yang sedang hingga tinggi. Perkembangan mire diawali dengan topogeneous mire, kemudian berubah menjadi ombrogeneous mire dan kembali menjadi topogeneous mire. |
first_indexed | 2024-03-13T23:54:39Z |
format | Article |
id | oai:generic.eprints.org:275255 |
institution | Universiti Gadjah Mada |
language | English |
last_indexed | 2024-03-13T23:54:39Z |
publishDate | 2019 |
publisher | Departemen Teknik Geologi |
record_format | dspace |
spelling | oai:generic.eprints.org:2752552019-10-07T00:46:12Z https://repository.ugm.ac.id/275255/ Mikrofasies dan Rekonstruksi Paleomire Batubara Sawahlunto, Cekungan Ombilin Patria, Aulia Agus Anggara, Ferian Geology Cekungan Ombilin merupakan salah satu cekungan yang berada di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Sumatera Barat. Cekungan Ombilin merupakan graben yang terletak di antara Pegunungan Bukit Barisan bagian barat dan timur. Cekungan Ombilin dikenal sebagai salah satu cekungan penghasil batubara di Sumatera, dengan formasi pembawa batubara di Cekungan Ombilin adalah Formasi Sawahlunto yang berumur Eosen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mikrofasies dan merekonstruksi paleomire batubara menggunakan pendekatan karakteristik maseral batubara. Daerah penelitian berada di dua titik yaitu Sawahluwung dan Tahiti, Sawahlunto, Sumatera Barat. Pengambilan data menggunakan pengukuran stratigrafi terukur (measured section) dengan pengambilan sampel batubara menggunakan sistem ply-by-ply, sejumlah 14 ply dari dua seam batubara, yang digunakan untuk analisis petrografi organik dan kandungan abu. Litotipe batubara pada daerah penelitian terdiri atas bright banded coal dan bright coal. Dari analisis petrografi organik didapatkan kelimpahan maseral vitrinit (45,02%-62,18%), maseral liptinite (20,91%-42,54%), maseral inertinit (11,62%-25,81%) dan mineral (0,8%-1%). Dengan kadar abu (% wt dry basis) berkisar dari rentang 0,36%-11%. Berdasarkan hasil analisis data, didapatkan bahwa batubara daerah penelitian tersusun atas tiga mikrofasies yaitu liptinite-rich group pada bagian bawah, telovitrinite-rich group dan inertinite-rich group pada bagian atas. Tipe mire yang berkembang ialah wet forest swamp pada lingkungan limnic dengan kondisi lingkungan yang basah dan lembab dengan tingkat gelifikasi yang sedang hingga tinggi. Perkembangan mire diawali dengan topogeneous mire, kemudian berubah menjadi ombrogeneous mire dan kembali menjadi topogeneous mire. Departemen Teknik Geologi 2019-09-06 Article PeerReviewed application/pdf en https://repository.ugm.ac.id/275255/1/A015.pdf Patria, Aulia Agus and Anggara, Ferian (2019) Mikrofasies dan Rekonstruksi Paleomire Batubara Sawahlunto, Cekungan Ombilin. Prosiding Seminar Nasional Kebumian Ke-12 Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada. |
spellingShingle | Geology Patria, Aulia Agus Anggara, Ferian Mikrofasies dan Rekonstruksi Paleomire Batubara Sawahlunto, Cekungan Ombilin |
title | Mikrofasies dan Rekonstruksi Paleomire Batubara Sawahlunto, Cekungan Ombilin |
title_full | Mikrofasies dan Rekonstruksi Paleomire Batubara Sawahlunto, Cekungan Ombilin |
title_fullStr | Mikrofasies dan Rekonstruksi Paleomire Batubara Sawahlunto, Cekungan Ombilin |
title_full_unstemmed | Mikrofasies dan Rekonstruksi Paleomire Batubara Sawahlunto, Cekungan Ombilin |
title_short | Mikrofasies dan Rekonstruksi Paleomire Batubara Sawahlunto, Cekungan Ombilin |
title_sort | mikrofasies dan rekonstruksi paleomire batubara sawahlunto cekungan ombilin |
topic | Geology |
url | https://repository.ugm.ac.id/275255/1/A015.pdf |
work_keys_str_mv | AT patriaauliaagus mikrofasiesdanrekonstruksipaleomirebatubarasawahluntocekunganombilin AT anggaraferian mikrofasiesdanrekonstruksipaleomirebatubarasawahluntocekunganombilin |