Summary: | Batubara secara umum tersusun oleh material organik dan inorganik. Batubara Formasi Tanjung di daerah Sekako, Kalimantan Tengah yang berumur Eosen terbentuk dari setting tektonik berupa rezim ektensional, dan awal post-rift di Cekungan Barito. Batubara Formasi Tanjung ini berperingkat bituminus. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui komposisi mineral penyusun batubara di daerah penelitian dengan menggunakan metode X-Ray Diffraction (XRD). Komponen organik (maseral) dan inorganik (mineral) dapat dipisahkan dengan metode low temperature ashing selama satu jam dengan suhu 370°C, sehingga komponen organik akan teroksidasi dan menghasilkan residu berupa mineral.Hasil menunjukkan pada batubara daerah penelitian tersusun oleh mineral pirit, kuarsa, kaolinit, illit, dickit, halloysit, kalsit, dolomit, korondum, magnetit, goethit, hematit, alunit, klorit, kamosit, paragonit, dan grafit. Keterdapatan mineral- mineral tersebut dapat menjadi kunci untuk mengetahui proses yang terjadi saat pembentukan mineral pada batubara. Mineral-mineral tersebut umumnya terbentuk batu bara secara syngenetik (baik authigenik maupun detrital), serta secara epigenetik akibat ubahan dan pengisian. Teridentifikasinya native elements berupa grafit disebabkan oleh peringkat batubara yang telah memiliki kandungan C yang relatif tinggi.
|