Pemanfaatan Metode Fotogrametri dalam Pemetaan Geomorfologi Detail untuk Memahami Dinamika Teras Sungai Progo di Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, D.I. Yogyakarta

Bukti adanya aktifitas tektonik aktif seringkali bisa kita amati dengan adanya morfologi yang khas. Untuk daerah yang memiliki iklim basah seperti di Indonesia, bentukan morfologi umumnya didominasi oleh proses fluviatil dimana sungai memiliki peran yang besar sehingga sungai umum dijumpai di seluru...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Adani, Annisa’ Nurina, Marliyani, Gayatri Indah
Format: Article
Language:English
Published: Departemen Teknik Geologi 2019
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/275313/1/i020.pdf
Description
Summary:Bukti adanya aktifitas tektonik aktif seringkali bisa kita amati dengan adanya morfologi yang khas. Untuk daerah yang memiliki iklim basah seperti di Indonesia, bentukan morfologi umumnya didominasi oleh proses fluviatil dimana sungai memiliki peran yang besar sehingga sungai umum dijumpai di seluruh wilayah Indonesia. Seringkali, berbagai peristiwa tektonik akan tercermin di dalam morfologi sungai yang unik. Salah satu keunikan morfologi sungai yang bisa diamati adalah pada sepanjang aliran Sungai Progo yang berada di wilayah Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, D.I. Yogyakarta. Pada lokasi ini dijumpai morfologi sungai yang berupa teras – teras sungai yang berada lebih tinggi dari sungai aktif, akan tetapi hanya pada salah satu sisi sungainya saja (membentuk non-paired terraces). Kenampakan morfologi yang khas ini dapat diamati pada citra dan foto udara daerah tersebut yang mengindikasikan adanya kontrol endogenik. Sungai Progo pada lokasi ini merupakan bedrock terraces, dimana arah aliran sungai tidak mengikuti bidang perlapisan, hal ini menandakan Sungai Progo memiliki stream power yang cukup besar sehingga perlu faktor yang cukup besar untuk bisa merubah aliran sungai. Di dalam penelitian ini, kami melakukan pemetaan geomorfologi detail untuk mengetahui geometri teras-teras sungai yang terbentuk di daerah ini. Kami menerapkan metode fotogrametri menggunakan stereoskop untuk proses analisa morfologi teras Sungai Progo pada daerah penelitian. Kami mengidentifikasi setidaknya terdapat dua teras Sungai Progo. Keberadaan teras-teras sungai ini hanya dijumpai pada lokasi ini dan tidak di bagian Sungai Progo yang lain. Kami menginterpretasikan bahwa terbentuknya teras-teras sungai ini kemungkinan besar dikontrol oleh proses tektonik berupa pengangkatan lokal akibat pensesaran di daerah ini. Aktifitas tektonik pengangkatan dapat mengubah base level sungai sehingga proses erosi vertikal menjadi dominan. Untuk mengetahui keberadaan sesar yang mengontrol dinamika sungai Progo di daerah ini diperlukan penyelidikan yang lebih lanjut.