Karakteristik Hasil Pelapisan Kitosan-Kurkumin pada material stent Stainless Steel 316L dengan Metode Electrophoretic Deposition (EPD)

Kembali tersumbatnya pembuluh darah setelah pemasangan bare metal stent (BMS) yang disebabkan karena pertumbuhan sel otot polos pembuluh darah (in stent restenosis) telah memotivasi peneliti untuk mengembangkan drug eluting stent (DES). Atas dasar motivasi tersebut, pada penelitian ini dilakukan stu...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Alhassany, Ibnu Rosyid, Herliansyah, Muhammad Kusumawan
Format: Conference or Workshop Item
Language:English
Published: Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM 2019
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/275347/1/Karakteristik%20Hasil%20Pelapisan%20Kitosan-%20Kurkumin%20pada%20material%20stent%20Stainless%20Steel%20316L%20dengan%20Metode%20Electrophoretic%20Deposition%20%28EPD%29.pdf
Description
Summary:Kembali tersumbatnya pembuluh darah setelah pemasangan bare metal stent (BMS) yang disebabkan karena pertumbuhan sel otot polos pembuluh darah (in stent restenosis) telah memotivasi peneliti untuk mengembangkan drug eluting stent (DES). Atas dasar motivasi tersebut, pada penelitian ini dilakukan studi pelapisan kitosan-kurkuumin dengan menggunakan metode Electrophoretic Deposition (EPD). Studi mengenai fenomena solidifikasi, berat hasil deposisi dan laju deposisi, serta identifikasi ikatan kimia hasil pelapisan merupakan fokus yang diteliti pada penelitian ini Spesimen untuk penelitian ini menggunakan plat stainless steel 316L yang telah dihaluskan, lalu dilakukan proses deposisi elektroforesis dengan cara dicelupkan pada larutan kitosan-kurkumin yang dicampur dengan etanol. Karakter solidifikasi, laju deposisi, dan ikatan kimia hasil pelapisan diuji menggunakan kamera optik, timbangan dengan ketelitian 100μg dan Fourier transform infrared spectroscopy (FTIR) spektrometri. Hasil solidifikasi pelapisan dengan menggunakan etanol sebagai pelarut menunjukkan distribusi kitosan dan kurkumin yang tidak merata diseluruh area spesimen. Fenomena tersebut dipengaruhi oleh tegangan permukaan dan laju evaporasi etanol. Selain itu, peningkatan konsentrasi asam asetat akan meningkatkan zeta potential dan electrophoretic mobility, yang pada akhirnya meningkatkan berat hasil deposisi dan laju deposisi pada spesimen. Hasil spektrum (FTIR) menunjukkan kurkumin terdispersi pada kitosan karena adanya ikatan hidrogen. Puncak – pncak yang merupakan ciri khas kurkumin pada hasil pelapisan tidak mengalami perubahan (shifting), yang mengindikasikan kurkumin tidak bereaksi dengan kitosan