Summary: | Pada perusahaan refinery, salah satu proses bisnis yang menjadi fokus perbaikan dalam upaya menjaga daya saing yang semakin kompetitif adalah maintenance management, dimana salah satu bagian dari maintenance management adalah critical spare parts management. Rendahnya nilai ito (inventory turn over) menyebabkan terjadinya penumpukan inventory di gudang, serta masih perlu dilakukannya cuci gudang oleh perusahaan tiap tahunnya, menunjukkan bahwa kebijakan inventory planning yang dilakukan perusahaan masih perlu dievaluasi. Penelitian ini dilakukan untuk membantu perusahaan menentukan komponen-komponen kritis untuk kemudian menentukan minimum stock serta maksimum stock untuk masing-masing komponen-komponen kritis. Penelitian ini dimulai dengan penentuan komponen-komponen kritis menggunakan metode MUSIC-3D, lalu dilakukan penentuan jenis demand untuk menentukan metode peramalan yang akan dilakukan. Jenis demand yang lumpy/intermittent menjadi dasar penggunakan metode peramalan croston dan metode Syntetos-Boylan Approximation (SBA). Kemudian di akhir penelitian dilakukan penentuan minimum stock, maximum stock, dan reorder point dengan menggunakan metode periodic review. Hasil akhir menunjukkan bahwa tidak semua komponen kritis perlu untuk dilakukan penyimpanan persediaan dalam jumlah besar, beberapa komponen kritis hanya perlu menyediakan sejumlah satu kali permintaan dengan jumlah dalam satu kali permintaan bergantung dengan data historis masing-masing komponen.
|