Eksperimen Tentang Pengaruh Penataran Peningkatan Motivasi Berprestasi dari mcclelland Terhadap Perilaku Asertif pada Mahasiswi Fakultas Psikologi UGM

Psikologi dalam tugasnya dituntut beberapa persyaratan tertentu yang mendukung kaberhasilannya dalam mempalaJari, memahami, meramalkan, dan mengubah perilaku. Kemampuan itu adalah dapat mengarti orang lain, mampu bargaul, dapat bekerJa sama (Suardiman, 1991) obyektif, mampu mengadakan parcakapan psi...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Koentjoro, Koentjoro
Format: Other
Language:English
Published: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada 1987
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/275529/1/nurhayati_201307017_koentjoro%20JUDULganti%20warna%20logo.pdf
Description
Summary:Psikologi dalam tugasnya dituntut beberapa persyaratan tertentu yang mendukung kaberhasilannya dalam mempalaJari, memahami, meramalkan, dan mengubah perilaku. Kemampuan itu adalah dapat mengarti orang lain, mampu bargaul, dapat bekerJa sama (Suardiman, 1991) obyektif, mampu mengadakan parcakapan psikologis, mampu membuka diri terhadap orang lain, berusaha mengikuti cara berfikir, berperasaan, dan mampu mengartikan bagaimana orang lain memandang kehidupannya (Saparinah Sadli, 1984/1985) menghargai dan mengakui hak kliennya (Sri Mulyani Martaniah, 1982). Parsyaratan-parsyaratan tugas sebagai seorang Psikolog itu mempunyai banyak persamaan dengan ciri-ciri perilaku asertif (Sutarlinah SukadJi, 1984, Keith Davis, 1980, Fenstarheim & Baer, 198O, Fukuyama &c Greenfield, 1983; Mallet, Tillema &c Glann ,1978). Achievement Motivation Training biasa disingkat AMT adalah jenis parmainan dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan permainan ini dikembangkan oleh David McClelland dari Universitas Harvard satelah dilakukan penelitian dan percobaan-percobaan hampir salama 25 tahun di Asia, Afrika, Eropa maupun di Amerika sendiri. Inti parmainan dapat dikelompokkan kedalam 4 golongan besar yaitu achivement syndrome, & self study, goal setting, dan interpersonal support (McClelland, 1964; 1969; 1967, Departemen Perindustrian RI, 1976 The up ISI Project team, 1983). Kalau dilihat sacara lebih mendetail dijumpai banyak persamaan antara tujuan AMT dangan perilaku asertif. Banyak faktor diduga mempengaruhi asertifitas seseorang yaitu jenis kelamin, usia, dan etnik (Firth Snyder, 1979) intelegensi dan Status Sostal Ekonom (Schwartz & Gottman, 1976). Untuk itulah maka penelitian ini dilakukan lewat sebuah eksperimen yang dikenakan pada mahasiswi Fakultas Psikologi angkatan 1986/1987, untuk diketahui apakah AMT dapat pula meningkatkan asertifitas saseorang. Sebelum eksperimen berlangsung, kepada seluruh mahasiswi dikenai pretes asertifitas. Kemudian dipilih secara random 35 mahasiswi untuk diberikan AMT. Selang 1 bulan kemudian kepada seluruh mahasiswi dikenai lagi pos-tes aserfitas, kemudian hasil pre dan pos ini dibandingkan. Dari 35 subyek eksperiman ternyata yang dapat dianalisis hanya 28 mahasiswi, hal ini disebabkan karena beberapa alasan tertentu. Dari analisis data penelitian diperoleh hasil bahwa AMT dapat meniningkatkan Asertifitas mahasiswi, hal ini nampak bahwa setelah dilakukan analisis ternyata kelompok kontrol berdasarkan reratanya mangalami kenaikan -2,444. Adapun kenaikan kelompok eksperimen berdasarkan reratanya adalah +3,179. Meskipun demikian ternyata kenaikan itu tidak mampu secara signifikan membedakan kaduanya F = 1, 992 < p = 0,161. Tidak terbuktinya penelitian ini karena belum dikontrolnya self-esteem, urutan kelahiran, seperti yang disyaratkan Candy Lassiohadi (1987) dan kurang diperhatikannya faktor etnik.