Kebutuhan dan Citra Diri Orang Lanjut Usia

Penelitian bersifat eksploratif sekaligus pengujian hipotesis dan ditujukan untuk mengerti kebutuhan psikis serta aspek-aspek psikis yang lain pada usia lanjut. Di samping itu juga ingin mengerti citra diri orang lanjut usia, yaitu bagaimana gambaran mengenai diri orang lanjut usia. subyek pene...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Haditono, Siti Rahayu
Format: Other
Language:English
Published: Lembaga Penelitian Universitas Gadjah Mada 1988
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/275531/1/nurhayati_201307028_siti%20rahayu%20haditono%20%20HAL%2033.pdf
Description
Summary:Penelitian bersifat eksploratif sekaligus pengujian hipotesis dan ditujukan untuk mengerti kebutuhan psikis serta aspek-aspek psikis yang lain pada usia lanjut. Di samping itu juga ingin mengerti citra diri orang lanjut usia, yaitu bagaimana gambaran mengenai diri orang lanjut usia. subyek penelitian adalah 30 orang lanjut usia yang hidup dalam dua buah panti, yaitu Sasana Trisna Werdha Budiluhur di Kasihan, Bantul dan Sasana Trisna Werdha Abiyoso di pakem, sleman serta 30 orang lanjut usia pensiunan pegawai negeri dan pegawai swasta yang hidup dalam rumah sendiri di Baciro Kodya Yogyakarta. Hipotesis yang diajukan adalah: Ada perbedaan dalam aspek-aspek psikis tertentu antara kelompok penghuni Panti dan kelompok di luar Panti. Cara pengumpulan data menggunakan SAT (Senior Apperception Technique) dan wawancara terarah. Sedangkan analisis jawaban dilakukan melalui Chi-Square dan perhitungan frekuensi dalam persentase dengan ketentuan frekuensi yang tinggi menunjukkan kecenderungan aspek psikis yang menonjol pada orang lanjut usia. Hasil penelitian menunjukkan adanya berbagai kebutuhan pada usia lanjut yang tinggi rendahnya berbeda pada kedua kelompok subyek penelitian. Kebutuhan tersebut adalah kebutuhan seks, kebutuhan aktivitas, kebutuhan hubungan sosial, kebutuhan untuk mandiri dan kebutuhan akan perhatian. Yang menonjol pada kelompok penghuni Panti adalah kebutuhan seks (10.38%). Kebutuhan hubungan sosial, kebutuhan perhatian, dan kebutuhan aktivitas nampak juga, tetapi dalam persentase yang rendah, masing-masing 3.81%, 3.11% dan 1.7)%. Sedangkan kebutuhan untuk mandiri tidak ada sama sekali. Pada kelompok penghuni rumah sendiri nampak di tengah-tengah kebutuhan akan aktivitas (4.68%), diikuti kebutuhan hubungan sosial (2.68%), kebutuhan akan perhatian (2.34%), dan kebutuhan seks (2.34%). Hasil perhitungan Chi-Square dengan taraf signifikansi 5% dan 1% menunjukkan perbedaan yang signifikan pada kebutuhan seks (p < O.Ol) dan kebutuhan aktivitas (p < 0.05) antara kedua kelompok subyek. Untuk kebutuhan mandiri tidak diadakan perhitungan Chi-Square karena pada kelompok panti tidak terdapat kebutuhan tersebut. Mengenai citra diri orang lanjut usia diketemukan bahwa orang lanjut usia pada umumnya diliputi oleh rasa kesepian. Mungkin karena keadaan tersebut mereka banyak mendekatkan diri pada Tuhan. Kedua kelompok juga memiliki kesadaran sudah tua. Selanjutnya ada perbedaan citra antara kelompok panti dan non panti. Kelompok panti merasakan keterbatasan ekonomi yang cukup menonjol, lebih merasa sedih serta tidak ada keinginan sama sekali untuk mandiri. Namun mereka merasa bersyukur bahwa kebutuhan mereka sehari-hari dapat terpenuhi. Sedangkan pada penghuni rumah sendiri nampak adanya rasa kehangatan dan tidak terlalu merisaukan keterbatasan ekonomi.