Efek Macam Basis Salap terhadap Daya Anti Fungi Asam Salisilat secara Mikrobiologi

Telah dilakukan penelitian terhadap pelepasan asam salisilat 5% dari berbagai tipe basis salep secara mikrobiologi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan empat macam basis salep, yaitu : basis salep berminyak, basis salep absorbsi, basis salep tercuci air, dan basis salep yang larut dalam air. Uj...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Wiedyaningsih, Chairun
Format: Other
Language:English
Published: Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi Universitas Gadjah Mada 1989
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/275594/1/nurhayati_201307198_chairun%20wiedyaningsih%20krng%20hal%2014%2C%2017%2C%2017%2C%2029%2C%2030.pdf
Description
Summary:Telah dilakukan penelitian terhadap pelepasan asam salisilat 5% dari berbagai tipe basis salep secara mikrobiologi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan empat macam basis salep, yaitu : basis salep berminyak, basis salep absorbsi, basis salep tercuci air, dan basis salep yang larut dalam air. Uji kecepatan pelepasan asam salisilat dari basis salep digunakan metode piring agar, dengan media Sabouraud Dekstrosa agar untuk pertumbunan jamurnya, sedangkan jamur ujinya adalah Candida albicans. Dari percobaan diperoleh diameter daerah hambatan per tumbunan jamur dari sediaan salep. Data yang diperoleh dianalisis statistiK dengan analisis varian satu jalan yang dilanjutkan dengan uji Scheffe, keduanya dengan = o,o5. Didapat hasil bahwa masing-masing basis salep mempunyai diameter hambatan yang berbeda, basis salep larut air basis tercuci air basis absorbsi. Sedangkan pada basis salep berminyak tidak terlihat daerah hambatan pertumbuhan jamur. Dari basil yang didapat, yaitu kemampuan pelepasan zat aktif (asam salisilat), maka salep asam salisilat dengan basis larut air memiliki kemampuan yang lebih baik dari tipe basis salep lainnya, sehingga akan memberikan efek terapetik yang optimal.