Pengendalian Siklus Estrus dengan Prostaglandin F2 Alpha Proyek pada Sapi-Sapi Dara P.O.

Dari 20 ekor sapi dara P.O. yang telah mendapat suntikan intramuskuler 30 mg prostaglandin F2 alpha yang pertama , 7 ekor telah menunjukkan gejala estrus (birahi) dengan jelas. Pada sapi-sapi yang telah menunjukkan gejala estrus ini kemudian dilakukan Inseminasi Buatan (I.B.). Penyuntikan ulangan...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Soebagyo, S., Partiman, Partiman, Harsoyo, Harsoyo
Format: Other
Language:English
Published: Lembaga Penelitian Universitas Gadjah Mada 1979
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/275692/1/supriyanto_20131064_s%20soebagyo%20krng%20hlm%2011.pdf
Description
Summary:Dari 20 ekor sapi dara P.O. yang telah mendapat suntikan intramuskuler 30 mg prostaglandin F2 alpha yang pertama , 7 ekor telah menunjukkan gejala estrus (birahi) dengan jelas. Pada sapi-sapi yang telah menunjukkan gejala estrus ini kemudian dilakukan Inseminasi Buatan (I.B.). Penyuntikan ulangan dengan dosis prostaglandin F2 alpha yang sama dilakukan lagi setelah 11 hari dari suntikan prostaglandin F2 alpha yang pertama pada sapi-sapi yang tidak jelas menunjukkan gejala-gejala estrus . Tiga hari kemudian ternyata dari semua sapi yang disuntik menampakkan gejala-gejala estrus dan pada sapi-sapi ini kemudian dilakukan Inseminasi Buatan (I.B.). Dua bulan sesudah suntikan prostaglandin F2 alpha yang terakhir, dilakukan diagnosa kebuntingan. Dari 20 ekor sapi dara yang estrus, hanya seekor yang menja di bunting ( angka konsepsi 5%). Dengan demikian disarankan bahwa sapi-sapi dara P.O. yang berumur 1,5-2 tahun sudah dapat dikawinkan dan mungkin menghasilkan kebuntingan asal makanan yang diberikan sapi-sapi mempunyai nilai gizi yang baik dan pemilik dapat mengamati sapinya yang sedang estrus.