Summary: | Penelitian pembatasan makanan secara kualitatip dan kuantitatip telah dilakukan dengan menggunakan 288 ekor ayam petelur dara umur 12 minggu. Pembatasan makanan secara kualitatip menggunakan level energi 2600, 2800 dan 3000 kcal./kg. dan level protein 12 dan 16 %, sedangkan secara kuantitatip menggunakan tingkat pemuasaan selang sehari (skip a day) setelah makan 2, 4 6 hari dan kontrol. (M2P, M4P, M6P dan K). Perlakuan ini diberikan selama 12 minggu dengan rancangan faktorial (2X3X4) dimana masing-masing kelompok ayam terdiri dari empat ekor dan tiga ulangan. Setelah 12 minggu, perlakuan dihentikan dan akibatnya terhadap performan produksi diamati selama 32 minggu. Makanan yang diberikan terdiri dari 16 % protein dan 2859n ME. Hasil penelitian pada masa dara menujukkan bahwa penambahan level protein menaikkan pertambahan berat badan dan penambahan level energi menurunkan konsumsi makanan secara nyata (P<0,05). Tingkat pemuasaan menurunkan konsumsi makanan, pertambahan berat badan (P<0,01) dan penundaan umur dewasa kelamin secara nyata (P<0,05). Interaksi antara protein dan tingkat pemuasaan menyebabkan penundaan umur dewasan kelamin secara nyata (P<0,05). Berat telur pertama tidakn berbeda nyata untuk semua kelompok. Pada masa produksi, akibat perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap produksi telur, konsumsi makanan, berat telur, konversi makanan dan kualitas telur. Perhitungan ekonomi produksi berdasarkan income o ver feed cost, menunjukkan bahwa ransum yang lebih besar menguntungkan adalah ransum dengan protein 12 %, Energi 2600 dan 2800 Kcal./kg, dan tingkat pemuasaan 4 hari makan 1 hari puasa (M4P).
|