Summary: | Sel-sel yang dapat hidup dan berkembang biak di
dalam media, yang biasa dinamakan kultur sel {jaringan),
sering dipakai untuk "binatang percobaan" sebagai
pengganti binatang percobaan. Salah satu kesukaran
teknis pemeliharaannya adalah tidak mudah untuk
menumbuhkan sel-sel itu, tentu banyak hal-hal yang harus
dijaga ataupun dibuat sedemikian rupa sehingga
homeostasis sel itu terjaga. Hal-hal yang tersebut
adalah, antara lain : banyaknya udara dan co2 yang
masuk ke dalam inkubator , suhu dan kelembaban dalam
inkubator, juga mediumnya harus sedemikian rupa
sehingga sel itu dapat hidup seperti jika sel itu ada
didalam mahluk hidup biasa. Dipandang dari sudut selnya
yang ditanam harus sedemikian rupa sehingga masih dapat
berproli£erasi. Dalam penelitian ini sel yang dipakai
adalah mioblas embrio ayam petelur, hibrid dan buras
umur 12 hari.
Dalam penelitian ini didapat bahwa kemampuan
berproli£erasi mioblas embrio ayam petelur, hibrid, dan
buras adalah sama. Kemampuan. berproli£erasi ini belum
dapat dianalisa dengan prosentase £usi sel, karena
sampai sekarang pengecatan selalu kurang berhasil. Jadi
kemampuan tumbuh hanya dilihat dari kepenuhan tumbuh sel
di dasar cawan kultur. Dengan demikan kultur miobl·as
dapat dibuat dengan memakai salah satu macam embrio ayam
tersebut.
|