Desain model penentuan daerah prioritas untuk kegiatan Pendataan Pajak Bumi dan Bangunan

Pembentukan basis data SISMIOP Pajak Bumi dan Bangunan (atau secara singkat disebut pendataan) merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan. Salah satu faktor pendukung keberhasilan kegiatan pendataan adalah pemilihan lokasi yang tepat agar dana, waktu dan te...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Santosa, Purnama Budi, Kartikawati, Dwi
Format: Conference or Workshop Item
Language:English
Published: 2006
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/276105/1/6%20FIT%20ISI%202006%20Desain%20model%20penentuan%20PBB.pdf
_version_ 1826050028689424384
author Santosa, Purnama Budi
Kartikawati, Dwi
author_facet Santosa, Purnama Budi
Kartikawati, Dwi
author_sort Santosa, Purnama Budi
collection UGM
description Pembentukan basis data SISMIOP Pajak Bumi dan Bangunan (atau secara singkat disebut pendataan) merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan. Salah satu faktor pendukung keberhasilan kegiatan pendataan adalah pemilihan lokasi yang tepat agar dana, waktu dan tenaga dapat digunakan secara efisien dan efektif. Pemilihan lokasi yang tidak tepat mengakibatkan fungsi utama Kantor Pelayanan PBB dalam hal pengumpulan pajak dan pelayanan kepada masyarakat tidak tercapai. Permasalahan yang ada adalah tidak adanya petunjuk teknis yang jelas mengenai prosedur penentuan prioritas desa atau lokasi kegiatan pendataan. Hal ini menyebabkan pemilihan lokasi pendataan ditentukan tanpa melalui prosedur yang sistematis. Penelitian ini mencoba membuat suatu model penentuan lokasi prioritas pendataan menggunakan analisis spasial pada Sistem Informasi Geografis (SIG). Analisis dilakukan berdasarkan beberapa input parameter sebagai penentu tingkat prioritas, yaitu meliputi pola SISTEP yang diberlakukan, tingkat coverage ratio, tingkat pokok ketetapan PBB, tingkat volume transaksi, dan tingkat volume pengajuan permohonan. Ada dua model alternative yang digunakan, yaitu Model alternatif I yang meliputi tahapan query dan overlay, serta model alternative II yang menerapkan metode scoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua model ini menghasilkan lokasi prioritas yang berbeda. Namun demikian, dengan kedua pendekatan ini, lokasi sasaran pendataan PBB akan lebih terarah dan sistematis.
first_indexed 2024-03-13T23:56:29Z
format Conference or Workshop Item
id oai:generic.eprints.org:276105
institution Universiti Gadjah Mada
language English
last_indexed 2024-03-13T23:56:29Z
publishDate 2006
record_format dspace
spelling oai:generic.eprints.org:2761052020-06-16T01:17:46Z https://repository.ugm.ac.id/276105/ Desain model penentuan daerah prioritas untuk kegiatan Pendataan Pajak Bumi dan Bangunan Santosa, Purnama Budi Kartikawati, Dwi Geomatic Engineering Pembentukan basis data SISMIOP Pajak Bumi dan Bangunan (atau secara singkat disebut pendataan) merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan. Salah satu faktor pendukung keberhasilan kegiatan pendataan adalah pemilihan lokasi yang tepat agar dana, waktu dan tenaga dapat digunakan secara efisien dan efektif. Pemilihan lokasi yang tidak tepat mengakibatkan fungsi utama Kantor Pelayanan PBB dalam hal pengumpulan pajak dan pelayanan kepada masyarakat tidak tercapai. Permasalahan yang ada adalah tidak adanya petunjuk teknis yang jelas mengenai prosedur penentuan prioritas desa atau lokasi kegiatan pendataan. Hal ini menyebabkan pemilihan lokasi pendataan ditentukan tanpa melalui prosedur yang sistematis. Penelitian ini mencoba membuat suatu model penentuan lokasi prioritas pendataan menggunakan analisis spasial pada Sistem Informasi Geografis (SIG). Analisis dilakukan berdasarkan beberapa input parameter sebagai penentu tingkat prioritas, yaitu meliputi pola SISTEP yang diberlakukan, tingkat coverage ratio, tingkat pokok ketetapan PBB, tingkat volume transaksi, dan tingkat volume pengajuan permohonan. Ada dua model alternative yang digunakan, yaitu Model alternatif I yang meliputi tahapan query dan overlay, serta model alternative II yang menerapkan metode scoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua model ini menghasilkan lokasi prioritas yang berbeda. Namun demikian, dengan kedua pendekatan ini, lokasi sasaran pendataan PBB akan lebih terarah dan sistematis. 2006-12-07 Conference or Workshop Item PeerReviewed application/pdf en https://repository.ugm.ac.id/276105/1/6%20FIT%20ISI%202006%20Desain%20model%20penentuan%20PBB.pdf Santosa, Purnama Budi and Kartikawati, Dwi (2006) Desain model penentuan daerah prioritas untuk kegiatan Pendataan Pajak Bumi dan Bangunan. In: Forum Ilmiah Tahunan Ikatan Surveyor Indonesia, 7-8 Desember 2006, Balikpapan.
spellingShingle Geomatic Engineering
Santosa, Purnama Budi
Kartikawati, Dwi
Desain model penentuan daerah prioritas untuk kegiatan Pendataan Pajak Bumi dan Bangunan
title Desain model penentuan daerah prioritas untuk kegiatan Pendataan Pajak Bumi dan Bangunan
title_full Desain model penentuan daerah prioritas untuk kegiatan Pendataan Pajak Bumi dan Bangunan
title_fullStr Desain model penentuan daerah prioritas untuk kegiatan Pendataan Pajak Bumi dan Bangunan
title_full_unstemmed Desain model penentuan daerah prioritas untuk kegiatan Pendataan Pajak Bumi dan Bangunan
title_short Desain model penentuan daerah prioritas untuk kegiatan Pendataan Pajak Bumi dan Bangunan
title_sort desain model penentuan daerah prioritas untuk kegiatan pendataan pajak bumi dan bangunan
topic Geomatic Engineering
url https://repository.ugm.ac.id/276105/1/6%20FIT%20ISI%202006%20Desain%20model%20penentuan%20PBB.pdf
work_keys_str_mv AT santosapurnamabudi desainmodelpenentuandaerahprioritasuntukkegiatanpendataanpajakbumidanbangunan
AT kartikawatidwi desainmodelpenentuandaerahprioritasuntukkegiatanpendataanpajakbumidanbangunan