Summary: | Seekor anjing Dachshund betina usia 1 tahun diperiksa di Rumah Sakit Hewan Prof. Soeparwi dalam keadaan lemas, tidak mau makan selama 4 hari, muntah berupa cairan kekuningan dengan frekuensi muntah 3 sampai 5 kali dalam sehari, tidak disertai diare. Hasil pemeriksaan
klinis menunjukkan kondisi tubuh sedang, berat badan 6 kg, suhu tubuh 41.6oC, Capillary RefillTime (CRT) lebih dari 2 detik, nafas berbau ureum, palpasi ginjal teraba adanya pembengkakan. Palpasi sistema pencernaan tidak teraba adanya benda asing. Hasil
pemeriksaan hematologi menunjukkan nilai normal pada haemoglobin, eritrosit, trombosit dan total leukosit dengan neutrophenia dan limfositosis. Hasil pemeriksaan kimia darah terlihat adanya azotemia (BUN 574.2 mg/dl dan creatinine 11.0 mg/dl) SGPT dan SGOT menunjukkan
hasil normal. Diagnosa mengarah pada renal failure dengan prognosa infausta. Terapi yang diberikan berupa infus intravena Ringer’s lactat, injeksi Ampicillin 0.1 mg.Kg-1BB tid, dan vitamin B komplek 0.1 mg. Kg
-1BB bid. Evaluasi klinis dilakukan 7 hari terapi menunjukkan belum ada perkembangan yang signifikan. Azotemia meneguhkan diagnosa renal failure pada anjing Dachshund dengan gejala klinis muntah dan nafas berbau ureum.
Kata kunci: azotemia, dachshund, ginjal, muntah
|