Summary: | Berkembangnya jumlah jemaat pada sebuah fasilitas keagamaan menyebabkan dibutuhkannya penyesuaian pada area ruang ibadah dan kondisi tata letaknya. Pada kondisi aktual, area ruang ibadah hanya berukuran 17x13,31 m2, kurang lebih setengah dari luas keseluruhan gedung yang berukuran 31x13,31 m2. Rata-rata jumlah jemaat yang dapat ditampung adalah sebanyak 100 orang. Penelitian pendahuluan dilakukan dengan wawancara dan observasi langsung, serta menyebarkan kuesioner pendahuluan kepada 70 anggota jemaat secara acak untuk dapat mengetahui keluhan yang dialami. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan tersebut maka dilakukan perancangan ulang ruang ibadah karena ternyata ruang ibadah masih dapat diperluas dengan menyingkirkan ruangan yang tidak diperlukan, melakukan perancangan pada berbagai fasilitas fisik didalamnya agar meningkatkan kenyamanan jemaat, dan memperbaiki kondisi suhu, kelembaban, dan pencahayaan.
Perancangan dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek antara lain, kapasitas jemaat yang dibutuhkan, visual field, dan aliran orang keluar dan masuk. Setelah itu, dilakukan pembuatan dua rancangan usulan dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut. Rancangan pertama akan dipakai untuk ibadah ataupun kegiatan rutin, Rancangan kedua akan dipakai untuk ibadah hari raya serta kegiatan besar. Kedua rancangan ini dirancang bedasarkan ilmu ergonomi, estetika bangunan, SNI, Peraturan Menteri Perburuhan, dan K3.
|