PENGARUH PEMBERIAN OBAT HALOPERIDOL TERHADAP EKSPRESI RESEPTOR-1 NEUROTENSIN (NTSR-1) PADA MUKOSA JEJUNOILEUM TIKUS WISTAR JANTAN

Neurotensin merupakan neuropeptida yang bekerja seperti neurotransmitter di otak dan sebagai hormon di gastrointestinal berfungsi mengatur motilitas lambung dan usus. Haloperidol merupakan derivat butirofenon dan termasuk obat antispikotik golongan pertama yang berfungsi memblok ikatan dopamin dan...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Meliala, Andreanyta, Utoro, Totok, Suparmanto, Gatot
Format: Conference or Workshop Item
Language:English
Published: 2015
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/277030/1/Ganjil%202015%20Prosiding%20Semnas%20IAIFI%20Padang.pdf
Description
Summary:Neurotensin merupakan neuropeptida yang bekerja seperti neurotransmitter di otak dan sebagai hormon di gastrointestinal berfungsi mengatur motilitas lambung dan usus. Haloperidol merupakan derivat butirofenon dan termasuk obat antispikotik golongan pertama yang berfungsi memblok ikatan dopamin dan reseptornya (D2) di otak, reseptor D2 berdekatan dengan reseptor neurotensin sehingga memiliki pengaruh yang berlawanan jika diberikan haloperidol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian obat haloperidol terhadap ekspresi reseptor-1 neurotensin (NTSR-1) di mukosa jejunoileum. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil rerata yaitu: kelompok 1 55,62±6,54 dengan rentang nilai 39,36-71,87, dan kelompok 2 sebesar 61,58±42,30 dengan rentang nilai (43,51-166,68), kelompok 3 sebesar 103,37±22,48 dengan rentang nilai 47,52-159,21, dan kelompok 4 dengan pakan AIN 93G didapatkan hasil 107,74± 18,67 dengan rentang nilai 61,34-154,13, serta kelompok 5 dengan pakan standar yaitu AIN 93M menunjukkan hasil rerata 51,08± 18,13 dengan rentang nilai 6,03-96,14. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian dosis tinggi haloperidol sehari sekali (0,108mg/kgBB/hari) dapat memicu sekresi neurotensin lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian haloperidol dosis rendah (0,027mg/kgBB/hari) dan dosis sedang (0,054mg/kgBB/hari).