Ketersediaan Hayati Terbanding Dua Sediaan Suntikan Diazepam

Suatu penelitian mengenai ketersediaan hayati terbanding (comparative bioavailability) telah dilakukan pada dua sediaan komersial suntikan diazepam, yakni sediaan I (Stesolid) dan sediaan II (Valium). Penelitian dilakukan pada 9 orang sukarelawan laki-laki sehat, mengikuti pola rancangan sialng. An...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Suryawati, S., Santoso, B.
Format: Other
Language:English
Published: Fakultas Kedokteran UGM 1992
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/277756/1/S.%20Suryawati%20%26%20B.%20Santoso_Ketersediaan%20hayati%20terbanding%20dua%20sediaan%20suntikan%20diazepam_1992.pdf
Description
Summary:Suatu penelitian mengenai ketersediaan hayati terbanding (comparative bioavailability) telah dilakukan pada dua sediaan komersial suntikan diazepam, yakni sediaan I (Stesolid) dan sediaan II (Valium). Penelitian dilakukan pada 9 orang sukarelawan laki-laki sehat, mengikuti pola rancangan sialng. Analisis kinetik dilakukan terhadap sediaan I maupun II setelah pemberian intra muskuler 10 mg dengan selang waktu minimal 30 hari. Tidak didapatkan perbedaan yang bermakna secara statistik antara kedua sediaan, dalam parameter-parameter yang menunjukkan kecepatan maupun derajad ketersediaan hayati. Kadar puncak (Cmax) setelah pemberian sediaan I mencapai 557 ( SEM 41), dan sediaan II mencapai 517 (SEM 35) (p>0,05, uji t pasangan). Waktu untuk mencapai kadar puncak pada sediaan I adalah 1,6 (kurang lebih SEM 0,1) jam dan sediaan II 2,1 (kurang lebih 0,3) jam (p>0,05, uji t pasangan). Luas daerah di bawah kurva (AUC ) pada kedua sediaan praktis sama (P>0,05, uji t pasanan), yaitu sebesar 18.631 (kurang lebih 2.809) /L.jam untuk sediaan I 18.842 (kurang lebih SEM 2.329) /L.jam untuk sediaan II. Dari penelitian ini bisa disimpulkan bahwa kedua sediaan suntikan diazepam tersebut diatas bioekivalen.