Analisis Pengukuran Eko-Efisiensi Menggunakan Metode Life Cycle Assessment Pada Pengolahan Sampah Organik untuk Menciptakan Produk Kompos Organik dan Briket Kompos yang Efisien di Kampus Unpad Jatinangor

Landfill merupakan pengelolaan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kampus Universitas Padjadjaran Kabupaten Sumedang. Salah satunya limbah organik dimana terdapat 3 skenario. Skenario pertama yaitu pembakaran dengan proses pengangkutan, penimbunan, pemilahan dan pembakaran. Skenario 2 yaitu peng...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Pitaloka, Diah Ayu, Pareira, Boy Macklin, Suryadi, Edy, Sugandi, Wahyu
Format: Article
Language:English
Published: Departemen Teknik Mesin dan Industri 2022
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/277898/1/Diah%20Ayu%20Pitaloka_Analisis%20Pengukuran%20Eko-Efisiensi%20Menggunakan%20Metode%20Life%20Cycle%20Assessment%20Pada%20Pengolahan%20Sampah%20Organik%20untuk%20Menciptakan%20Produk%20Kompos%20Organik%20dan%20Briket%20Kompos%20yang%20Efisien%20di%20Kampus%20Unpad%20Jatinangor.pdf
Description
Summary:Landfill merupakan pengelolaan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kampus Universitas Padjadjaran Kabupaten Sumedang. Salah satunya limbah organik dimana terdapat 3 skenario. Skenario pertama yaitu pembakaran dengan proses pengangkutan, penimbunan, pemilahan dan pembakaran. Skenario 2 yaitu pengelolaan sampah menjadi produk kompos organik berupa landfill, pemilahan sampah, pencacahan dan pengomposan. Skenario 3 yaitu pengelolaan sampah menjadi produk briket kompos berupa landfill, pemilahan sampah, pencacahan, pengomposan, pencetakan dan pengeringan. Tujuan dari penelitian ini adalah menilai dampak lingkungan dari pengolahan sampah organik sampai menjadi sebuah produk. Analisis aspek teknis dihitung berdasarkan data karakteristik dan jumlah sampah yang masuk setiap hari selama 1 bulan. Software SimaPro 9 dengan standar analisis LCA berdasarkan Eco Indicator 99 (H). Metode yang digunakan adalah Life Cycle Assessment (LCA) dan Indeks Eco-Efficiency. Metode LCA dilakukan melalui empat tahap yaitu goal and scope, Life Cycle Inventory, Life Cycle Impact Assessment, dan interpretasi. Pada Skenario 1 menghasilkan dampak kerusakan 0,00809 DALY manusia dan 468 PDF*m2yr kualitas ekosistem, sedangkan pada skenario 2 dan 3 menghasilkan dampak pada kesehatan manusia saja sebesar 0,00972 DALY. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengelolaan limbahorganik mempunyai nilai yang tinggi dengan diolah menjadi produk. Produk kompos organik menghasilkan nilai net value Rp 2.422,78, eco-cost Rp 467,54, EEI 2,32, EVR 0,19 dan EER 80,70%. Produk Briket kompos menghasilkan nilai net value Rp 2.017,42, eco-cost Rp 2.017,42, EEI 2,04, EVR 0,30 dan EER 69,98%. Sehingga dari skenario ke 2 dan skenario 3 disimpulkan bahwa pengolahan produk menjadi briket kompos sustainable dan affordable karena nilai EEI lebih dari > 1.