Pengaruh Kualitas Keterlibatan Orang Tua terhadap Kompetensi Sosial Anak Prasekolah

Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat pengaruh kualitas keterlibatan orangtua (dalam hal ini ibu) terhadapkompetensi sosial anak prasekolah. Pentingnya pendekatan preventif untuk meningkatkan kualitas generasi penerus melatarbelakangi penelitian ini. Subjek penelitian adalah 51 siswa Taman Kanak...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Ampuni, Sutarimah
Format: Other
Language:English
Published: Lembaga Penelitian UGM 2000
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/278047/1/Sutarimah%20Ampuni_Pengaruh%20Kualitas%20Keterlibatan%20Orangtua%20terhadap%20Kompetensi%20Sosial%20Anak%20Prasekolah_2000.pdf
Description
Summary:Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat pengaruh kualitas keterlibatan orangtua (dalam hal ini ibu) terhadapkompetensi sosial anak prasekolah. Pentingnya pendekatan preventif untuk meningkatkan kualitas generasi penerus melatarbelakangi penelitian ini. Subjek penelitian adalah 51 siswa Taman Kanak-kanak beserta ibunya, Sejumlah 27 siswa berjenis kelamin laki-laki, sedangkan 24 lainnya perempuan. Siswa-siswa tersebut berudia antara 4;0 tahun (4 tahun 0 bulan) hingga 6;5 tahun (6 tahun 5 bulan). Kompetensi sosial sebagai variabel kroterion diungkap dengan teknik rating guru melalui Skala Kompetensi Sosial dari Marheni (1998) yang mempunyai tingkat keandalan (koefisien Alpha) 0.9434. Kualitas keterlibatan orngtua diukur dengan skala keterlibatan orangtua yabg diisi oleh ibu. Skala ini mempunyai angka realibitas (koefisien alpha) 0,8470. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik statistik korelasi product momment dari Pearson. Penelitian ini ternyata tidak dapat membuktikan hipotesis bahwa kualitas keterlibatan ibu berpengaruh terhadap kompetensi sosial anak (r=0,0813, p>0,05). Tidak terbuktinya pengaruh kualitas keterlibatan ibu terhadap kompetensi sosial anak ini tampaknya disebabkan oleh formulasi hipotesis yang kurang tepat. Rumusan hubungan antara variabel prediktordengan variabel kriterion sebenarnya secara teoritik dengan sangat logis, namun tidak sesuai dengan perkembangan kognitif subjek penelitian. Subjek penelitian yang berumur 4;0 tahun (4 tahun 0 bulan) hingga 6;5 tahun (6 tahun 5 bulan) perkembangan kognitifnya masih dalam tahap praoperasional. Dalam tahap ini anak belum dapat berfikir secara simbolik maupun abstrak, sebaliknya masih berfikir secara konkrit. kualitas keterlibatan orangtua merupakan variabel yang terlalu abstrak apabila diharapkan menjadi model atau stimulan bagi kompetensi anak. Variabel ini baru dapat menjadi prakondisi untuk perkembangan kompetensi sosial anak, sehingga dapat dimaklumi apabila hubungan antara keduanya cukup meyakinkan