Analisis Penyediaan Input dan Kelembagaan Kelompok Ternak Kambing Peranakan Etawah di Yogyakarta
Kambing Peranakan Etawah adalah salahsatu plasma nutfah ruminansia kecil yang berpotensi untuk peningkatan produksi dan pendapatan peternak. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi penyediaan input dari sisi aset luas lahan, ternak, penerapan teknologi dan kelembagaan kelompok ternak k...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Conference or Workshop Item |
Language: | English |
Published: |
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/278083/1/Tri%20Anggraeni%20K_2016_Prosiding%20Semnas%20Pertanian%20Agustus%202016_Faperta%20UGM.pdf |
Summary: | Kambing Peranakan Etawah adalah salahsatu plasma nutfah ruminansia kecil yang berpotensi untuk peningkatan produksi dan pendapatan peternak. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi penyediaan input dari sisi aset luas lahan, ternak, penerapan teknologi dan kelembagaan kelompok ternak kambing Peranakan Etawah . Penelitian dilakukan di Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon progo yang merupakan sentra produksi Kambing PE di Yogyakarta dan diambil 2 Desa yang mempunyai kelompok ternak terbanyak yaitu Desa Pagerharjo dan Ngargosari. Pengambilan sampel responden kelompok ternak dilakukan secara sensus sebanyak 6 kelompok di Desa Ngargosari dan 13 kelompok di Desa Pagerharjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Ngargosari lebih tinggi dibandingkan Pagerharjo dari sisi penyediaan input lahan (6.8 ha) dan penerapan teknologi pemilihan bibit dan induk ( 66.68%) serta pengolahan limbah (83.33%) . Hal ini disebabkan karena dari tingkat pendidikan setara SMA dan pengalaman usaha lebih dari 10 tahun lebih tinggi yaitu sebesar 48.16% dan 54.52%. Dari sisi kelembagaan meskipun jumlah kelompok ternak di Desa Pagerharjo lebih banyak tetapi sebesar 61.54% sumber dana awal berasal dari bantuan dan legalitas kelompok belum terbentuk karena sebagian besar kelompok atau sebesar 76.92% belum teregister atau didaftarkan di Dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (KEPENAK) Kulon Progo. Implikasi dari penelitian adalah perlu adanya legalitas kelembagaan dan sosialisasi untuk peningkatan penerapan teknologi dalam rangka peningkatan produktivitas ternak. |
---|