Resiko dan Kapasitas Peternak Penggemukan Sapi Potong Rakyat dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 di Kelompok Margo Mulyo, Banaran, Playen, Gunungkidul

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi risiko yang dimiliki peternak dalam usaha penggemukan sapi potong akibat wabah pandemi Covid-19 dan (2) mengukur kapasitas peternak dalam menghadapi dan beradaptasi terhadap bencana wabah pandemi Covid-19. Metode yang digunakan adalah sensus. Pengu...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Haryadi, F. Trisakti, Andarwati, Siti
Format: Conference or Workshop Item
Language:English
Published: 2020
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/278177/1/F%20Trisakti%20Haryadi%20et%20al_2020_Resiko%20dan%20Kapasitas%20Peternak_Prosiding%20Simnaster%202020%20Fakultas%20Peternakan%20UGM_54-57.pdf
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi risiko yang dimiliki peternak dalam usaha penggemukan sapi potong akibat wabah pandemi Covid-19 dan (2) mengukur kapasitas peternak dalam menghadapi dan beradaptasi terhadap bencana wabah pandemi Covid-19. Metode yang digunakan adalah sensus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara berpedoman pada kuesioner yang berisi pernyataan dengan alternatif pilihan yang mempunyai nilai skor berdasarkan skala likert 1 sampai 5. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Covid-19 menimbulkan risiko terhadap usaha peternakan, yaitu risiko penurunan harga (23,5%) dengan tingkat dampak yang ditimbulkan adalah sedang (100,0%). Risiko lainnya yaitu terhambatnya interaksi dengan sesama anggota kelompok (100,0%) dengan tingkat dampak yang ditimbulkan adalah sangat kecil (100,0%). Sebagian peternak (50,0%) memiliki solusi untuk mengatasi risiko penurunan harga dengan melakukan penundaan penjualan ternak yang memberikan tingkat keberhasilan 100,0%. Sedangkan peternak yang terhambat untuk berinteraksi seluruhnya (100,0%) memiliki solusi untuk mengatasi risiko dengan berinteraksi melalui WhatsApp dan getok tular secara online dan offline kepada peternak lain dengan tingkat keberhasilan yang besar (41,2%). Kesimpulan penelitian yaitu kapasitas peternak dalam menghadapi resiko ekonomi sangat baik, namun masih ada peternak yang juga belum memiliki kapasitas dalam menghadapi resiko ekonomi terkait aspek penurunan harga jual ternak. Kapasitas peternak masih belum optimal dalam menghadapi risiko sosial terkait hambatan interaksi dengan sesama anggota kelompok walaupun dampaknya sangat kecil terhadap usaha penggemukan sapi melalui kelompok peternak