Summary: | Penambahan zat pengawet berbahaya, formalin, pada bahan pangan telah terjadi di Indonesia. Deteksi formalin
dengan larutan Schiff yang relatif murah dan mudah dilakukan pada ikan bandeng laut (Chanos chanos) yang dipapar
dengan formalin dengan konsentrasi 0,03% (300 ppm), 0,04% (400 ppm), dan 0,05% (500 ppm) selama 1 jam.
Sensitivitas dan spesifisitas Schiff untuk deteksi formalin dipelajari. Efek formalin terhadap ikan diamati baik pH,
organoleptik dan gambaran histopatologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan Schiff sangat sensitif dan
spesifik (masing-masing sensitivitas dan spesifisitasnya 100%) untuk mendeteksi formalin dengan konsentrasi
minimal 0,05%. Nilai pH ikan baik perlakuan maupun kontrol tidak berbedajauh. Nilai organoleptik menurun seiring
dengan peningkatan konsentrasi formalin. Formalin berpengaruh pada gambaran histopatologi insang, tetapi tidak
pada lambung, kulit, dan daging. Formalin menyebabkan ruptur lamellae, hiperplasia sel radang, dan hipertropi epitel
lDsang.
|