Desain Beam Shaping Assembly untuk Boron Neutron Capture Therapy dengan Siklotron 30 MeV Arus 1,5 mA Menggunakan Particle Heavy Ion Transport System
Metode Boron Neutron Capture Therapy memerlukan Beam Shaping Assembly untuk mendapatkan berkas neutron epitermal. Pada penelitian ini, dibuat desain BSA untuk fasilitas BNCT di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada untuk sumber proton berbasis siklotron energi 30 MeV dan arus 1,5 mA. Kualitas...
| Main Author: | |
|---|---|
| Format: | Thesis |
| Language: | English |
| Published: |
2023
|
| Subjects: | |
| Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/278400/1/Skripsi%20Francesca%20Putri%20final.pdf |
| _version_ | 1797037285589385216 |
|---|---|
| author | Sambuaga, Francesca Putri |
| author_facet | Sambuaga, Francesca Putri |
| author_sort | Sambuaga, Francesca Putri |
| collection | UGM |
| description | Metode Boron Neutron Capture Therapy memerlukan Beam Shaping Assembly untuk mendapatkan berkas neutron epitermal. Pada penelitian ini, dibuat desain BSA untuk fasilitas BNCT di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada untuk sumber proton berbasis siklotron energi 30 MeV dan arus 1,5 mA. Kualitas berkas yang dihasilkan harus memenuhi parameter rekomendasi dari International Atomic Energy Agency. Desain BSA dibuat dan disimulasikan dengan Monte Carlo, simulasi yang dipilih adalah Particle Heavy Ion Transport System. Material yang digunakan pada BSA adalah 27Al untuk moderator, PbF2 untuk reflektor, 209Bi untuk perisai gamma, Ni 95% untuk aperture, lithiated polyethylene dan borated paraffin wax 45% untuk perisai neutron, kemudian LiF dan B4C untuk filter neutron. Desain penelitian menghasilkan fluks neutron epitermal sebesar 1,73 × 109 n/cm2 s, laju dosis neutron cepat per fluks neutron epitermal sebesar 6,03 × 10-16 Gy cm2/n, perbandingan laju dosis gamma terhadap fluks neutron epitermal sebesar 1,22 × 10-14 Gy cm2/n, rasio antara fluks neutron termal dan neutron epitermal sebesar 0,046, dan rasio antara arus neutron dan fluks neutron sebesar 0,96. Hasil tersebut sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh IAEA. Dari parameter tersebut, desain penelitian ini berhasil mengurangi radiasi gamma dan neutron cepat pada berkas ke pasien dan memberikan berkas yang lebih konvergen. |
| first_indexed | 2024-03-14T00:01:04Z |
| format | Thesis |
| id | oai:generic.eprints.org:278400 |
| institution | Universiti Gadjah Mada |
| language | English |
| last_indexed | 2024-03-14T00:01:04Z |
| publishDate | 2023 |
| record_format | dspace |
| spelling | oai:generic.eprints.org:2784002023-10-05T06:28:53Z https://repository.ugm.ac.id/278400/ Desain Beam Shaping Assembly untuk Boron Neutron Capture Therapy dengan Siklotron 30 MeV Arus 1,5 mA Menggunakan Particle Heavy Ion Transport System Sambuaga, Francesca Putri Nuclear Physics Nuclear Medicine Metode Boron Neutron Capture Therapy memerlukan Beam Shaping Assembly untuk mendapatkan berkas neutron epitermal. Pada penelitian ini, dibuat desain BSA untuk fasilitas BNCT di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada untuk sumber proton berbasis siklotron energi 30 MeV dan arus 1,5 mA. Kualitas berkas yang dihasilkan harus memenuhi parameter rekomendasi dari International Atomic Energy Agency. Desain BSA dibuat dan disimulasikan dengan Monte Carlo, simulasi yang dipilih adalah Particle Heavy Ion Transport System. Material yang digunakan pada BSA adalah 27Al untuk moderator, PbF2 untuk reflektor, 209Bi untuk perisai gamma, Ni 95% untuk aperture, lithiated polyethylene dan borated paraffin wax 45% untuk perisai neutron, kemudian LiF dan B4C untuk filter neutron. Desain penelitian menghasilkan fluks neutron epitermal sebesar 1,73 × 109 n/cm2 s, laju dosis neutron cepat per fluks neutron epitermal sebesar 6,03 × 10-16 Gy cm2/n, perbandingan laju dosis gamma terhadap fluks neutron epitermal sebesar 1,22 × 10-14 Gy cm2/n, rasio antara fluks neutron termal dan neutron epitermal sebesar 0,046, dan rasio antara arus neutron dan fluks neutron sebesar 0,96. Hasil tersebut sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh IAEA. Dari parameter tersebut, desain penelitian ini berhasil mengurangi radiasi gamma dan neutron cepat pada berkas ke pasien dan memberikan berkas yang lebih konvergen. 2023-07-12 Thesis NonPeerReviewed application/pdf en https://repository.ugm.ac.id/278400/1/Skripsi%20Francesca%20Putri%20final.pdf Sambuaga, Francesca Putri (2023) Desain Beam Shaping Assembly untuk Boron Neutron Capture Therapy dengan Siklotron 30 MeV Arus 1,5 mA Menggunakan Particle Heavy Ion Transport System. Bachelor thesis, Universitas Gadjah Mada. |
| spellingShingle | Nuclear Physics Nuclear Medicine Sambuaga, Francesca Putri Desain Beam Shaping Assembly untuk Boron Neutron Capture Therapy dengan Siklotron 30 MeV Arus 1,5 mA Menggunakan Particle Heavy Ion Transport System |
| title | Desain Beam Shaping Assembly untuk Boron Neutron Capture Therapy dengan Siklotron 30 MeV Arus 1,5 mA Menggunakan Particle Heavy Ion Transport System |
| title_full | Desain Beam Shaping Assembly untuk Boron Neutron Capture Therapy dengan Siklotron 30 MeV Arus 1,5 mA Menggunakan Particle Heavy Ion Transport System |
| title_fullStr | Desain Beam Shaping Assembly untuk Boron Neutron Capture Therapy dengan Siklotron 30 MeV Arus 1,5 mA Menggunakan Particle Heavy Ion Transport System |
| title_full_unstemmed | Desain Beam Shaping Assembly untuk Boron Neutron Capture Therapy dengan Siklotron 30 MeV Arus 1,5 mA Menggunakan Particle Heavy Ion Transport System |
| title_short | Desain Beam Shaping Assembly untuk Boron Neutron Capture Therapy dengan Siklotron 30 MeV Arus 1,5 mA Menggunakan Particle Heavy Ion Transport System |
| title_sort | desain beam shaping assembly untuk boron neutron capture therapy dengan siklotron 30 mev arus 1 5 ma menggunakan particle heavy ion transport system |
| topic | Nuclear Physics Nuclear Medicine |
| url | https://repository.ugm.ac.id/278400/1/Skripsi%20Francesca%20Putri%20final.pdf |
| work_keys_str_mv | AT sambuagafrancescaputri desainbeamshapingassemblyuntukboronneutroncapturetherapydengansiklotron30mevarus15mamenggunakanparticleheavyiontransportsystem |