Wanita dan Kedudukannya dalam Pembangunan Nasional Indonesia

Perananan wanita dimana tidak lagi dikaitkan sabagai istri atau ibu saja, wanita dimasa ini dalam pembangunanan yang bukan merupakan dari satu golongan saja, maka wanita sebagai warga masyarakat yang sederajat dengan kaum peria dituntut unutk berperan serta secara aktif dalam pembangunan nasional. S...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Soemasdi, Hartati
Format: Other
Language:English
Published: Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada 1994
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/278406/1/Hartati%20Soemasdi_Wanita%20Kedudukannya%20dalam%20pembangunan%20Nasional%20Indonesia_1994.pdf
_version_ 1797037286587629568
author Soemasdi, Hartati
author_facet Soemasdi, Hartati
author_sort Soemasdi, Hartati
collection UGM
description Perananan wanita dimana tidak lagi dikaitkan sabagai istri atau ibu saja, wanita dimasa ini dalam pembangunanan yang bukan merupakan dari satu golongan saja, maka wanita sebagai warga masyarakat yang sederajat dengan kaum peria dituntut unutk berperan serta secara aktif dalam pembangunan nasional. Sebagai makhluk sosial wanita yang telah tersemansipasi sudah akan pasti banyak tanggung jawab yang dipikul baik dilingkungan keluuarga maupun masyarakat. Tetapi hal ini pasti tidak akan lepas dari kodrat wanita jelas tidak tanpa masksud. Bila kita lihat lingkungan disekitas kit, misalnya tumbuh-tumbuhan dan makhluk hidup lainnya pada umumnya terdiri dari jantan dan betina yang dengan perantaraan perkawainan dapat berkembang baik yaitu untuk melestarikan keadaannya. Demikian pula umat manusia secara biologi untuk kepentingan itu harus kawin agar wanita dapat melaksanakan fungsinya sebagai pengkuan keturunan adanya suatu pernyataan bahwa nasib bangsa beradadi tangan pemuda dan pemuda terletak di pangkuan ibu. Hal ini dikuatkan dalam GBHN tentang peranan wanita dalam pembangunan bangsa yang antara lain berbunyi: "Peranan wanita dalam pembangunan berkembang selaras dan serasi dengan perkembangan tanggung jawab dan peranannya dalam mewujudkan dan mengembangkan keluarga sehat dan sejahtera termasuk pembinaan generasi muda. (Tab. MPR No. II/1983) Dalam menatap masa depan, walaupun masih banyak kendala, pada prinsipnya wanitatelah mempunyai posisi politas yang sama dengan kaum pria dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dimana dalam hal ini adalah merupakan dasar yang lebih kekal untuk melangkah dalam fase-fase berikutnya. Dalam konteks nasional dapat dilihat buku berbagai lembaga yang memadai kiprah sudah ada dalam satu kesatuan gerak yang cukup terkoordinir, misalnya: PKK, Draharma Perwiti serta berbagai oganisasi wanita berwawasan nasional lainnya. Sehingga saat ini sesuatu yang harus diperhatikan oleh kaum wanita sebagai penyadang predikat adalah menjaga keseimbangan dalam berpartisipasi dan membangun dan menjalankan kodrat keanitaannya. Dengan peringakat hari Ibu kita kaum wanita wajib bersyukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ridho kepda pejuang-pejuang wanita yang sejak awal merintis hak-hak kaum wanita hingga saat ini kita kaum wanita lebih banyak sekali memperoleh kesempatan baik dikalangan pendidikan, politik, ekonomi maupun sosial budaya , wanita mempunyai hak dan kewajiban sama dengan peria untuk berpartisipasi disegala bidang. Peran dan tanggung jawab wanita dimantapkan melalui peningkatan dan keterampilan diberbagai bidan sesuai dengan kemampuannya. Berbagai permasalahan yang dihadapi terpampang didepan kita, baik masalah-masalah yang menyangkut kaum wanita secara luas, juga maslah-masalah yang menyangkut kondisi lingkungan kita. Dengan kelebihannya itu wanita dapat berperan sebagai agent of social Change. Diawali dengan perannya dalam keluarga yyang sangat besar artinya dalam kehidupan bangsa dihari esok, wanita dikotratkan mampu mengembangkan dirinya bagi masyarakat yanglebih luas. Bangsa indonesia sangat mengharapkan keikutsertaan danita dalam membangun Nasional dalam hakiktanya adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan yang mementingkan keutuhan dalam kualitas fisik, nonfisik, nilai-nilai sosial serta sosial budaya. Jadi jelasnya bahwa sangat dibutuhkan peran wanita terta kedudukannya dan masa pembangunan dewasa ini berarti tanggungjawab yang dipokil wanita makin berat. Kenyataan ini tentunya tidak mudah, tatapi bukan tidak dapat diatasi. Kondisi mental wanita tetap terjaga, bila ia mampu mempunyai pandangan yang sehat terhadap kondisi fitrah kodratnya dan berusaha untuk memainkan peran atau dirinya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
first_indexed 2024-03-14T00:01:05Z
format Other
id oai:generic.eprints.org:278406
institution Universiti Gadjah Mada
language English
last_indexed 2024-03-14T00:01:05Z
publishDate 1994
publisher Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
record_format dspace
spelling oai:generic.eprints.org:2784062023-07-13T06:57:22Z https://repository.ugm.ac.id/278406/ Wanita dan Kedudukannya dalam Pembangunan Nasional Indonesia Soemasdi, Hartati Other Philosophy and Religious Studies Perananan wanita dimana tidak lagi dikaitkan sabagai istri atau ibu saja, wanita dimasa ini dalam pembangunanan yang bukan merupakan dari satu golongan saja, maka wanita sebagai warga masyarakat yang sederajat dengan kaum peria dituntut unutk berperan serta secara aktif dalam pembangunan nasional. Sebagai makhluk sosial wanita yang telah tersemansipasi sudah akan pasti banyak tanggung jawab yang dipikul baik dilingkungan keluuarga maupun masyarakat. Tetapi hal ini pasti tidak akan lepas dari kodrat wanita jelas tidak tanpa masksud. Bila kita lihat lingkungan disekitas kit, misalnya tumbuh-tumbuhan dan makhluk hidup lainnya pada umumnya terdiri dari jantan dan betina yang dengan perantaraan perkawainan dapat berkembang baik yaitu untuk melestarikan keadaannya. Demikian pula umat manusia secara biologi untuk kepentingan itu harus kawin agar wanita dapat melaksanakan fungsinya sebagai pengkuan keturunan adanya suatu pernyataan bahwa nasib bangsa beradadi tangan pemuda dan pemuda terletak di pangkuan ibu. Hal ini dikuatkan dalam GBHN tentang peranan wanita dalam pembangunan bangsa yang antara lain berbunyi: "Peranan wanita dalam pembangunan berkembang selaras dan serasi dengan perkembangan tanggung jawab dan peranannya dalam mewujudkan dan mengembangkan keluarga sehat dan sejahtera termasuk pembinaan generasi muda. (Tab. MPR No. II/1983) Dalam menatap masa depan, walaupun masih banyak kendala, pada prinsipnya wanitatelah mempunyai posisi politas yang sama dengan kaum pria dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dimana dalam hal ini adalah merupakan dasar yang lebih kekal untuk melangkah dalam fase-fase berikutnya. Dalam konteks nasional dapat dilihat buku berbagai lembaga yang memadai kiprah sudah ada dalam satu kesatuan gerak yang cukup terkoordinir, misalnya: PKK, Draharma Perwiti serta berbagai oganisasi wanita berwawasan nasional lainnya. Sehingga saat ini sesuatu yang harus diperhatikan oleh kaum wanita sebagai penyadang predikat adalah menjaga keseimbangan dalam berpartisipasi dan membangun dan menjalankan kodrat keanitaannya. Dengan peringakat hari Ibu kita kaum wanita wajib bersyukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ridho kepda pejuang-pejuang wanita yang sejak awal merintis hak-hak kaum wanita hingga saat ini kita kaum wanita lebih banyak sekali memperoleh kesempatan baik dikalangan pendidikan, politik, ekonomi maupun sosial budaya , wanita mempunyai hak dan kewajiban sama dengan peria untuk berpartisipasi disegala bidang. Peran dan tanggung jawab wanita dimantapkan melalui peningkatan dan keterampilan diberbagai bidan sesuai dengan kemampuannya. Berbagai permasalahan yang dihadapi terpampang didepan kita, baik masalah-masalah yang menyangkut kaum wanita secara luas, juga maslah-masalah yang menyangkut kondisi lingkungan kita. Dengan kelebihannya itu wanita dapat berperan sebagai agent of social Change. Diawali dengan perannya dalam keluarga yyang sangat besar artinya dalam kehidupan bangsa dihari esok, wanita dikotratkan mampu mengembangkan dirinya bagi masyarakat yanglebih luas. Bangsa indonesia sangat mengharapkan keikutsertaan danita dalam membangun Nasional dalam hakiktanya adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan yang mementingkan keutuhan dalam kualitas fisik, nonfisik, nilai-nilai sosial serta sosial budaya. Jadi jelasnya bahwa sangat dibutuhkan peran wanita terta kedudukannya dan masa pembangunan dewasa ini berarti tanggungjawab yang dipokil wanita makin berat. Kenyataan ini tentunya tidak mudah, tatapi bukan tidak dapat diatasi. Kondisi mental wanita tetap terjaga, bila ia mampu mempunyai pandangan yang sehat terhadap kondisi fitrah kodratnya dan berusaha untuk memainkan peran atau dirinya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada 1994 Other NonPeerReviewed application/pdf en https://repository.ugm.ac.id/278406/1/Hartati%20Soemasdi_Wanita%20Kedudukannya%20dalam%20pembangunan%20Nasional%20Indonesia_1994.pdf Soemasdi, Hartati (1994) Wanita dan Kedudukannya dalam Pembangunan Nasional Indonesia. Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. (Unpublished) KKI 128 Soe
spellingShingle Other Philosophy and Religious Studies
Soemasdi, Hartati
Wanita dan Kedudukannya dalam Pembangunan Nasional Indonesia
title Wanita dan Kedudukannya dalam Pembangunan Nasional Indonesia
title_full Wanita dan Kedudukannya dalam Pembangunan Nasional Indonesia
title_fullStr Wanita dan Kedudukannya dalam Pembangunan Nasional Indonesia
title_full_unstemmed Wanita dan Kedudukannya dalam Pembangunan Nasional Indonesia
title_short Wanita dan Kedudukannya dalam Pembangunan Nasional Indonesia
title_sort wanita dan kedudukannya dalam pembangunan nasional indonesia
topic Other Philosophy and Religious Studies
url https://repository.ugm.ac.id/278406/1/Hartati%20Soemasdi_Wanita%20Kedudukannya%20dalam%20pembangunan%20Nasional%20Indonesia_1994.pdf
work_keys_str_mv AT soemasdihartati wanitadankedudukannyadalampembangunannasionalindonesia