Summary: | Corak pemikiran Barat dan Timur berbeda, baik yang menyangkut pola maupun caranya, dan hal tersebut karena adanya perpedaan akar budayanya. Hal tersebut mengakibatkan perbedaan pula dalam konsep epistemologinya, baik yang menyangkut sarana maupun objek pengetahuan.
Di Barat sarana pokok unutk memperoleh pengetahuan adalah rasio dengan objek fenomena alam, sementara di Timur menggunkaan intuisi dengan objekutama yaitu Realitas tertinggi yang transendent. Perbedaan tersebut menyebabkan pula ketidaksamaan arti pengetahuan, sarana dan kebenarannya.
Intuisi yang mempunyai peran penting dalam Brhadaranyaka upanisad, merupakan sarana pokok dalam memcapai kebagiaan tertinggi, sangat menarik untuk diteliti, dengan maksud dengan diambil kemungkinan manfaatnya bagi kehidupan sosial manusia, dewasa imi dan masa yang akan datang.
Penelitian ini dilaksanakan dengan cara (1) Studi pustaka yang relavan; (2). Pengumpulan dan pengkartuan data: (3) klasifikai data; (4) Analis data; dan (5) penarikan kesimpulan.
Adapun kesimpulan hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Tidak ada kesepakatan jumlah kitab upanisad; (2) Isi upanisad membahas tentang Brahman , Atman, Awidya dan hubungan manusia dengan Brahman; (3) Brhadaranyaka Upanisad membahas pengetahuan yang tinggi dan yang rendah; (4) pengetahuan sebagai sarana pencapaian kebahagiaan tertinggi; (5) Ada kesamaan harkat dan martabat manusia yang diketahui dari pengetahuan ; (6) kesamaan harkat dan martabat manusia, dapat menumbuhkan cinta kasih yang dapat mengantisipasi transpormasi kebudayaan dan memprediksi keharmonisan hubungan IPTEK dan iman di dunia Timur.
|