Konsep Estetika Jepang Bercorak Naturalis yang Dijiwai oleh Tradisi, Kepercayaan dan Alam
Konsep Estetika Jepang adalah merupakan perpaduan antara tradisi, kepercayaan dan alam. Ketika hal ini hidup, tumbuh dan berkembang sejak jaman dahulu sampai sekarang. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka. Data yang telah terkumpul dianalisa secara krits dengan menggunakan metode interpretas...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Other |
Language: | English |
Published: |
Fakultas Filsafat UGM
1994
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/278426/1/Kartini%20Parmono_Konsep%20Estetika%20Jepang%20Bercorak%20Naturalis_1994.pdf |
_version_ | 1826050263308304384 |
---|---|
author | Parmono, Kartini |
author_facet | Parmono, Kartini |
author_sort | Parmono, Kartini |
collection | UGM |
description | Konsep Estetika Jepang adalah merupakan perpaduan antara tradisi, kepercayaan dan alam. Ketika hal ini hidup, tumbuh dan berkembang sejak jaman dahulu sampai sekarang.
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka. Data yang telah terkumpul dianalisa secara krits dengan menggunakan metode interpretasi.
Hasil penenlitian menunjukkan, bahwa titik tolak estetika Jepang adalah alam. Mereka mempunyai keyakinan bahwa fenomena-fenomena alam sehari-hari seperti matahari, bulan, gunung, air terjun dan pepohonan diyakini mempunyai roh atau 'kami'. Alam merupakan tempat para pendekar menimba semangat perang dan alam pulalah yang menginspirasikan seseorang untuk memperoleh semangat dan makna hidup. Agama/kepercayaan di Jepang (Shinto dan Buddha) Memberikan dorongan agar manusia dekat dengan alam. Menurut kepercayaan Shinto, alam ini dianggap penuh dengan roh nenek moyang, sehingga ada suatu kewajiban untuk memelihara kelestarian dab keselarasan dengan alam. Hal ini dibuktikan dengan kecintaan yang dalam pada alam dan pemahaman akan perubahan pada gejala musim yang berganti.
Kepercayaan Buddha berkembang di Jepang dengan ciri yang khusus, dikenal dengan kepercayaan Zen Buddha. Zen Buddha ini menghasilkan suatu adat istiadat (tradisi) Jepang yang khusus yaitu upacar keagamaan. Pengaruh Zen Buddha dalam bidang militer memungkinkan timbulnya kelompok baru yang dinamai samurai dengan semangat Bushido. Golongan Samurai ini dilambangkan sebagai bunga Sakura (bunga yang terindah di Jepang) yang rela mati untuk mengabdi pada raja walaupun di usia muda.
Hasil karya seni di Jepang bersifat naturalis (mencontoh alam), karena itu bangsa Jepang ingin selalu dekat, hidup selaras dan serasi dengan alam. |
first_indexed | 2024-03-14T00:01:08Z |
format | Other |
id | oai:generic.eprints.org:278426 |
institution | Universiti Gadjah Mada |
language | English |
last_indexed | 2024-03-14T00:01:08Z |
publishDate | 1994 |
publisher | Fakultas Filsafat UGM |
record_format | dspace |
spelling | oai:generic.eprints.org:2784262023-07-17T03:58:53Z https://repository.ugm.ac.id/278426/ Konsep Estetika Jepang Bercorak Naturalis yang Dijiwai oleh Tradisi, Kepercayaan dan Alam Parmono, Kartini Other Philosophy and Religious Studies Konsep Estetika Jepang adalah merupakan perpaduan antara tradisi, kepercayaan dan alam. Ketika hal ini hidup, tumbuh dan berkembang sejak jaman dahulu sampai sekarang. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka. Data yang telah terkumpul dianalisa secara krits dengan menggunakan metode interpretasi. Hasil penenlitian menunjukkan, bahwa titik tolak estetika Jepang adalah alam. Mereka mempunyai keyakinan bahwa fenomena-fenomena alam sehari-hari seperti matahari, bulan, gunung, air terjun dan pepohonan diyakini mempunyai roh atau 'kami'. Alam merupakan tempat para pendekar menimba semangat perang dan alam pulalah yang menginspirasikan seseorang untuk memperoleh semangat dan makna hidup. Agama/kepercayaan di Jepang (Shinto dan Buddha) Memberikan dorongan agar manusia dekat dengan alam. Menurut kepercayaan Shinto, alam ini dianggap penuh dengan roh nenek moyang, sehingga ada suatu kewajiban untuk memelihara kelestarian dab keselarasan dengan alam. Hal ini dibuktikan dengan kecintaan yang dalam pada alam dan pemahaman akan perubahan pada gejala musim yang berganti. Kepercayaan Buddha berkembang di Jepang dengan ciri yang khusus, dikenal dengan kepercayaan Zen Buddha. Zen Buddha ini menghasilkan suatu adat istiadat (tradisi) Jepang yang khusus yaitu upacar keagamaan. Pengaruh Zen Buddha dalam bidang militer memungkinkan timbulnya kelompok baru yang dinamai samurai dengan semangat Bushido. Golongan Samurai ini dilambangkan sebagai bunga Sakura (bunga yang terindah di Jepang) yang rela mati untuk mengabdi pada raja walaupun di usia muda. Hasil karya seni di Jepang bersifat naturalis (mencontoh alam), karena itu bangsa Jepang ingin selalu dekat, hidup selaras dan serasi dengan alam. Fakultas Filsafat UGM 1994 Other NonPeerReviewed application/pdf en https://repository.ugm.ac.id/278426/1/Kartini%20Parmono_Konsep%20Estetika%20Jepang%20Bercorak%20Naturalis_1994.pdf Parmono, Kartini (1994) Konsep Estetika Jepang Bercorak Naturalis yang Dijiwai oleh Tradisi, Kepercayaan dan Alam. Fakultas Filsafat UGM, Yogyakarta. (Unpublished) KKI 111.85 Par k |
spellingShingle | Other Philosophy and Religious Studies Parmono, Kartini Konsep Estetika Jepang Bercorak Naturalis yang Dijiwai oleh Tradisi, Kepercayaan dan Alam |
title | Konsep Estetika Jepang Bercorak Naturalis yang Dijiwai oleh Tradisi, Kepercayaan dan Alam |
title_full | Konsep Estetika Jepang Bercorak Naturalis yang Dijiwai oleh Tradisi, Kepercayaan dan Alam |
title_fullStr | Konsep Estetika Jepang Bercorak Naturalis yang Dijiwai oleh Tradisi, Kepercayaan dan Alam |
title_full_unstemmed | Konsep Estetika Jepang Bercorak Naturalis yang Dijiwai oleh Tradisi, Kepercayaan dan Alam |
title_short | Konsep Estetika Jepang Bercorak Naturalis yang Dijiwai oleh Tradisi, Kepercayaan dan Alam |
title_sort | konsep estetika jepang bercorak naturalis yang dijiwai oleh tradisi kepercayaan dan alam |
topic | Other Philosophy and Religious Studies |
url | https://repository.ugm.ac.id/278426/1/Kartini%20Parmono_Konsep%20Estetika%20Jepang%20Bercorak%20Naturalis_1994.pdf |
work_keys_str_mv | AT parmonokartini konsepestetikajepangbercoraknaturalisyangdijiwaiolehtradisikepercayaandanalam |