Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk melihat peranan kualitas argumen, keterlibatan terhadap isu dan "need for cognition" terhasap sikap pasca pemberian pesan.
Hipotesis yang diajukan adalah:
1. Sikap pasca pemberian pesan subjek dngan NC tinggi lebih dipengaruhi oleh kualitas argumen daripada subjek dengan NC rendah. Pada konsidi argumen kuat, sebjek dengan NC tinggi sikapnya lebih posistf darpada subjek dengan NC rendah. Sedang padakondisi argumn lemah, antara subjek NC tinggi dan NC rendah sikapnya tidak berbeda.
2. Ada perbedaan sikap pasca pemberian pesan antara subjek dengan situasi keterlbatan isu tinggi dan situasi keterlibatan isu rendah. Subjek dengan situasi keterlibatan isu tinggi akan lebih positif sikapnya dari pada subjek dengan situasi keterlibatan isu rendah.
Subjek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Psikologi tingkat awal, dengan pertimbangan agar relatif masih memiliki kesamaan pengeatahuan tentang isu-isu dieseputar kampus.
Penelitian ini dilakukan secara eksperimen, dengan langkah-langkah sebagai berikut: skala NC dikenakan kepada 97 mahasiswa Psikologi angkatan 1994/1995. Dari 95 eksemplar skala, yang dapat dianalisis adalah 88 eksemplar. Dari 88 eksemplar yang memenuhi syarat ini ditentukan subjek mana yang tergolong sebagai kelompok NC tinggi dan NC rendah dengan cara tidak mengikutsertakan subjek yang memiliki skor diseputar median (ada 8 orang); diperoleh subjek dengan skor NC tinggi dan NC rendah masing-masing 40 orang. Subjek tersebut dikelompokkan lagi secara random masing-masing menjadi 4 kelompok sesuai dengan jumlah perlakuan. Kemudian subjek ditempatkan pada suatu ruang yang diatur sedemikian rupa agar satu sama lain tidak saling berkomunikasi. Kepada subjek diberikan perlakuan yang telah direncanakan (isu dengan argumen kuat, argumen lemah, keterlibatan tinggi, keterlibatan rendah). Setelah selesai subjek diminta untuk menisi skala sikap terhadap isu yang disajikan tersebut.
Setelah selesai penelitian, subjek diberitahu bahwa isu yang baru disajikan adalah bukan kejadian yang sungguh-sungguh (hanya rekaan). Data dianalisis dengan Anava ABC; hasilnya adalah:
1. Ada perbedaan sikap pasca pemberian pesan antara subjek dengan NC tinggi dan NC rendah pada kondisi pesan dengan argumen kuat (t=15,011 dan p= 0,003). Pada kondisi tersebut subjek NC tinggi sikapnya lebih positif dibanding dengan subjek NC rendah (rerata A1C1 = 40,800 > rerata A1C2 = 34,560).
2.Tidak ada perbedaan sikap pasca pemberian pesan antara subjek dengan NC tinggi dan NC rendah pada kondisi argumen pesan lemah (t = 9,768 dan p=0,008).
3. Ada perbedaan sikap pasca pemberian pesan ataraa subjek dengan situasi keterlibatan isu tinggi dan keterlibatan isu rendah (F = 110,842, p= 0,000). Subjek dengan situasi keterlibatan isu tinggi akan lebih positif dari pada subjek dengan situasi keterlibatan isu rendah (rerata B1 = 37,050 > rerata B2 = 35,350)
|