Konsep Kekuasaan dalam Ceritera Wayang Makutharama Tinjauan Filsafat Sosial

Wwayang sebagai simbol karakter manusia mengandung nilai yang sangat tinggi dan luhur bagi kehidupan manusia. Nilai-nilai tersebut meliputi aspek-aspek dalam kehidupan manusia. Aspek-aspek itu antara lain nilai kehidupan aestetis, nilai kehidupan etis, nilai kehidupan religius dan kehidupan sosial k...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Mulyono, Suyadi
Format: Other
Language:English
Published: Fakultas Filsafat UGM 1992
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/278522/1/Konsep%20Kekuasaan%20dalam%20Ceritera%20Wayang..._Suyadi%20Mulyono_1992.pdf
_version_ 1797037300459241472
author Mulyono, Suyadi
author_facet Mulyono, Suyadi
author_sort Mulyono, Suyadi
collection UGM
description Wwayang sebagai simbol karakter manusia mengandung nilai yang sangat tinggi dan luhur bagi kehidupan manusia. Nilai-nilai tersebut meliputi aspek-aspek dalam kehidupan manusia. Aspek-aspek itu antara lain nilai kehidupan aestetis, nilai kehidupan etis, nilai kehidupan religius dan kehidupan sosial kenegaraan. Dalam ceritera Makutharama nilai-nilai yang berhubungan dengan aspek-aspek tersebut nampaknya yang mendapat perhatian besar sekali, ialah nilai ethis atau kesusilaan dan nilai religius; termuat dalam ajaran Hasthabrata yang ditujukan pada kekuasaan raja atau sosial kenegaraan. Dalam pengungkapan nilai-nilai tersebut nampak pada figur Begawan Kesawasidhi sebagai tokoh yang ditampilkan untuk memberi petunjuk tingkah laku susila, dan menguraikan makna dari pada Makutharama yang disebut ajaran Hasthabrata. Ajaran-ajaran tersebut ternyata sangat penting sekali bagi seorang raja atau pemimpin sosial kenegaraan sebagai edoman dalam melaksanakan kekuasaan. Berhubung hal-hal tersebut masih terselubung dalam ceritera (wayang sebagai simbol), maka tentunya akan dapat diketahui dengan jelas melalui pnelitian, dan pendalaman dari ceritera Makutharama tersebut. Dengan demikian diharapkan hasil dari penelitian yang berupa nilai-nilai tersebut dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia sehari-hari dalam pembinaan moral dan mental yang luhur, terutama dalam sistem kekuasaan seperti yang terkandung dalam makna Makutharama pada ajaran Hasthabrata.
first_indexed 2024-03-14T00:01:17Z
format Other
id oai:generic.eprints.org:278522
institution Universiti Gadjah Mada
language English
last_indexed 2024-03-14T00:01:17Z
publishDate 1992
publisher Fakultas Filsafat UGM
record_format dspace
spelling oai:generic.eprints.org:2785222023-08-03T01:23:08Z https://repository.ugm.ac.id/278522/ Konsep Kekuasaan dalam Ceritera Wayang Makutharama Tinjauan Filsafat Sosial Mulyono, Suyadi Other Philosophy and Religious Studies Wwayang sebagai simbol karakter manusia mengandung nilai yang sangat tinggi dan luhur bagi kehidupan manusia. Nilai-nilai tersebut meliputi aspek-aspek dalam kehidupan manusia. Aspek-aspek itu antara lain nilai kehidupan aestetis, nilai kehidupan etis, nilai kehidupan religius dan kehidupan sosial kenegaraan. Dalam ceritera Makutharama nilai-nilai yang berhubungan dengan aspek-aspek tersebut nampaknya yang mendapat perhatian besar sekali, ialah nilai ethis atau kesusilaan dan nilai religius; termuat dalam ajaran Hasthabrata yang ditujukan pada kekuasaan raja atau sosial kenegaraan. Dalam pengungkapan nilai-nilai tersebut nampak pada figur Begawan Kesawasidhi sebagai tokoh yang ditampilkan untuk memberi petunjuk tingkah laku susila, dan menguraikan makna dari pada Makutharama yang disebut ajaran Hasthabrata. Ajaran-ajaran tersebut ternyata sangat penting sekali bagi seorang raja atau pemimpin sosial kenegaraan sebagai edoman dalam melaksanakan kekuasaan. Berhubung hal-hal tersebut masih terselubung dalam ceritera (wayang sebagai simbol), maka tentunya akan dapat diketahui dengan jelas melalui pnelitian, dan pendalaman dari ceritera Makutharama tersebut. Dengan demikian diharapkan hasil dari penelitian yang berupa nilai-nilai tersebut dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia sehari-hari dalam pembinaan moral dan mental yang luhur, terutama dalam sistem kekuasaan seperti yang terkandung dalam makna Makutharama pada ajaran Hasthabrata. Fakultas Filsafat UGM 1992 Other NonPeerReviewed application/pdf en https://repository.ugm.ac.id/278522/1/Konsep%20Kekuasaan%20dalam%20Ceritera%20Wayang..._Suyadi%20Mulyono_1992.pdf Mulyono, Suyadi (1992) Konsep Kekuasaan dalam Ceritera Wayang Makutharama Tinjauan Filsafat Sosial. Fakultas Filsafat UGM, Yogyakarta. (Unpublished) KKI 130.3 Mul k
spellingShingle Other Philosophy and Religious Studies
Mulyono, Suyadi
Konsep Kekuasaan dalam Ceritera Wayang Makutharama Tinjauan Filsafat Sosial
title Konsep Kekuasaan dalam Ceritera Wayang Makutharama Tinjauan Filsafat Sosial
title_full Konsep Kekuasaan dalam Ceritera Wayang Makutharama Tinjauan Filsafat Sosial
title_fullStr Konsep Kekuasaan dalam Ceritera Wayang Makutharama Tinjauan Filsafat Sosial
title_full_unstemmed Konsep Kekuasaan dalam Ceritera Wayang Makutharama Tinjauan Filsafat Sosial
title_short Konsep Kekuasaan dalam Ceritera Wayang Makutharama Tinjauan Filsafat Sosial
title_sort konsep kekuasaan dalam ceritera wayang makutharama tinjauan filsafat sosial
topic Other Philosophy and Religious Studies
url https://repository.ugm.ac.id/278522/1/Konsep%20Kekuasaan%20dalam%20Ceritera%20Wayang..._Suyadi%20Mulyono_1992.pdf
work_keys_str_mv AT mulyonosuyadi konsepkekuasaandalamceriterawayangmakutharamatinjauanfilsafatsosial