Summary: | Penelitian ini bertujuan nntuk menganalisis bentuk-bentuk eko-efisiensi, serta keterkaitannya
dengan pengelolaan lingkungan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif-komparatif. Hasil
penelitian menoojukkan, bentuk eko-efisiensi yang dilakukan industri galvanis adalah recycle air
limbah yang dihasilkan. Industri galvanis PMDN telah berhasil mendaur-ulang seluruh air limbah
yang dihasilkan, sedangkan industri galvanis PMAberhasil mendaur-ulang sebanyak 1.742,2m3atau
46,2 % air limbah yang dihasilkan pada taboo 2004 hingga mencapai 83,4% pada taboo 2008. Di
samping itu, industri galvanis PMA telah berhasil mengelola limbah yang bernilai ekonomis, yakni
zinc ash dan zinc dross selama kurun waktu 2006-2008, senilai Rp 3.488.910.000,00. Industri fannasi
melakukan eko-efisiensi melalui program penghematan air, pemanfaatan kertas bekas ootuk amplop
gaji pegawai (reuse), penggunaan e-m.ail,dan pengelolaan barang bekasllimbah nonB3. Pemakaian
air awal sebelum program penghematan rata-rata perbulan :!::.10.000 m3(tahun 2000). Pemakaian
air setelah program penghematan rata-rata perbulan :!::4.250 m3(tahoo 2008) atau turun 57,5 %.
Rata-rata penggunaan e-mail perbulan :!::2.500 email per bulan. Rata-rata penjualan barang bekas/
limbah nonB3 yang masih bemilai ekonomis (karton, plastik bekas, dB) :!::Rp 5.750.000,00perbulan.
IndustrifUrnituremenghasilkanlimbah yang bernilai ekonomis, seperti serpihan kayu, serbuk gergaji,
dan sisa potongan kayu. Setiap hari rata-rata dihasilkan 30 m3serpihan kayu, 12 m3serbuk gergaji,
dan 7 m3sisa potongan kayu. Di samping itu, dihasilkan sisa karton dan gabus rata-rata 2 m3per
hari. Industri tekstil pemintalan menghasilkan limbah kapas dan benan,g,serta limbah bekas packing
kapas dan serat, masing-masing40 ton dan 10colt perbulan, dengan nilAiRp 220.000.000,00. Dengan
melakukan eko-efisiensi perusahaan telah melakukan pengelolaan lingkungan (aspek ekologi) ootuk
meraihefisiensipenggunaansumberdaya(aspekekonomi).
|