Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemetaan paradigmatik dari terhadap pandangan aktivis gerakan dan model aksi dan strategi yang dilakukan LSM-LSM sosial-keagamaan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari
hasil penelitian terungkap bahwa tujuh lembaga swadaya masyarakat di bidang sosial keagamaan yang menjadi responden, yaitu Hizbut Tahrir Indonesia (HTI),
Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Forum Persaudaraan Umat Beriman (FPUB), Dian/Interfidei, Masyarakat Yogyakarta untuk Ilmu dan Agama (MYLA),Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKIS), Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Yogyakarta, dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWW)Yogyakarta memiliki paradigma yang berbeda-beda dalam mensikapi realitas pluralitas keagamaan yang ada di masyarakat Yogyakarta. Ketujuh LSM ini juga melakukan aksi dan strategi yang beragam antara lain: dakwah/ceramah, dialog/diskusi, seminar, pelatihan, penerbitan, Publikasi, kuliah umum, bakti sosial, dan bentuk lain; pengerahan massa dan sebagainya. Model aksi dan strategi yang dijalankan ada yang bersifat humanis, bersifat verbalis, hingga berupa konsensus-konsensus dengan lembaga lainnya.
|