Analisis Epistemologik Metode Keilmuan
Rasionlisme dan empirisme berpegang teguh pada prinsip yang masing-masing saling bertentangan, disatu pihak rasionalisme beranggapan bahwa kebenaran dapat diperoleh lewat akal, dan itu sudah terdapat di dalam diri manusia sehingga untuk mendapatkannya tidak perlu mengalami terlebih dahulu, melainkan...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Other |
Language: | English |
Published: |
Fakultas Filsafat UGM
1990
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/278901/1/Analisis%20Epistemologik%20Metode%20Keilmuan_Imam%20Wahyudi_1990.pdf |
_version_ | 1826050343286341632 |
---|---|
author | Wahyudi, Imam |
author_facet | Wahyudi, Imam |
author_sort | Wahyudi, Imam |
collection | UGM |
description | Rasionlisme dan empirisme berpegang teguh pada prinsip yang masing-masing saling bertentangan, disatu pihak rasionalisme beranggapan bahwa kebenaran dapat diperoleh lewat akal, dan itu sudah terdapat di dalam diri manusia sehingga untuk mendapatkannya tidak perlu mengalami terlebih dahulu, melainkan ia timbul secara intuitif-rasional. Dilain pihak empirisme beranggapan bahwa kebenaran hanya terdapat dalam realita obyektip yang diperoleh lewat pengalaman inderawi. Namun kedua aliran tersebut masing-masing mempunyai kelemahan yang tidak mungkin teratasi kecUali jika mereka menggabungkan diri dalam suatu kombinasi yang saling melengkapi. Dalam hal ini kritisisme memecahkan persoalan ini dengan mengambil jalan tengah yaitu suatu bentuk kombinasi. Ide ini dilanjutkan menjadi suatu metode keilmuan, ia sebagai suatu metode yang representatip cukup
andal dalam suatu penelitian ilmiah, sebab ia mengatasi
kelemahan-kelemahan yang ada.
Cara Penelitian
Penelitian ini melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Mempeladari persoalan-persoalan epistemologi.
2. Mempelajari hasil pemikiran, metode berpikir serta suasana yang melingkupi aliran empirisme, rasionalisme dan kritisisme.
3. Menganalisis pemikiran rasionalisme, empirisme dan kemudian mensistesiskannya.
Hasil Penelitian
1. Kritisisme memperkenalkan suatu pengetahuan yang sintetis a priori dan pengetahuan analitis a posteriori sebagai pemecahan pertentangan pendapat antara rasionalisme dan empirisme.
2. Metode keilmuan merupakan modifikasi dan penerapan dari pemikiran kritisisme yang merupakan kombinasi antara rasionalisme dan empirisme. |
first_indexed | 2024-03-14T00:02:28Z |
format | Other |
id | oai:generic.eprints.org:278901 |
institution | Universiti Gadjah Mada |
language | English |
last_indexed | 2024-03-14T00:02:28Z |
publishDate | 1990 |
publisher | Fakultas Filsafat UGM |
record_format | dspace |
spelling | oai:generic.eprints.org:2789012023-10-19T07:17:43Z https://repository.ugm.ac.id/278901/ Analisis Epistemologik Metode Keilmuan Wahyudi, Imam Philosophy Rasionlisme dan empirisme berpegang teguh pada prinsip yang masing-masing saling bertentangan, disatu pihak rasionalisme beranggapan bahwa kebenaran dapat diperoleh lewat akal, dan itu sudah terdapat di dalam diri manusia sehingga untuk mendapatkannya tidak perlu mengalami terlebih dahulu, melainkan ia timbul secara intuitif-rasional. Dilain pihak empirisme beranggapan bahwa kebenaran hanya terdapat dalam realita obyektip yang diperoleh lewat pengalaman inderawi. Namun kedua aliran tersebut masing-masing mempunyai kelemahan yang tidak mungkin teratasi kecUali jika mereka menggabungkan diri dalam suatu kombinasi yang saling melengkapi. Dalam hal ini kritisisme memecahkan persoalan ini dengan mengambil jalan tengah yaitu suatu bentuk kombinasi. Ide ini dilanjutkan menjadi suatu metode keilmuan, ia sebagai suatu metode yang representatip cukup andal dalam suatu penelitian ilmiah, sebab ia mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada. Cara Penelitian Penelitian ini melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1. Mempeladari persoalan-persoalan epistemologi. 2. Mempelajari hasil pemikiran, metode berpikir serta suasana yang melingkupi aliran empirisme, rasionalisme dan kritisisme. 3. Menganalisis pemikiran rasionalisme, empirisme dan kemudian mensistesiskannya. Hasil Penelitian 1. Kritisisme memperkenalkan suatu pengetahuan yang sintetis a priori dan pengetahuan analitis a posteriori sebagai pemecahan pertentangan pendapat antara rasionalisme dan empirisme. 2. Metode keilmuan merupakan modifikasi dan penerapan dari pemikiran kritisisme yang merupakan kombinasi antara rasionalisme dan empirisme. Fakultas Filsafat UGM 1990 Other NonPeerReviewed application/pdf en https://repository.ugm.ac.id/278901/1/Analisis%20Epistemologik%20Metode%20Keilmuan_Imam%20Wahyudi_1990.pdf Wahyudi, Imam (1990) Analisis Epistemologik Metode Keilmuan. Fakultas Filsafat UGM, Yogyakarta. (Unpublished) KKI 165 Wah a |
spellingShingle | Philosophy Wahyudi, Imam Analisis Epistemologik Metode Keilmuan |
title | Analisis Epistemologik Metode Keilmuan |
title_full | Analisis Epistemologik Metode Keilmuan |
title_fullStr | Analisis Epistemologik Metode Keilmuan |
title_full_unstemmed | Analisis Epistemologik Metode Keilmuan |
title_short | Analisis Epistemologik Metode Keilmuan |
title_sort | analisis epistemologik metode keilmuan |
topic | Philosophy |
url | https://repository.ugm.ac.id/278901/1/Analisis%20Epistemologik%20Metode%20Keilmuan_Imam%20Wahyudi_1990.pdf |
work_keys_str_mv | AT wahyudiimam analisisepistemologikmetodekeilmuan |