Moral Menurut Emile Durkheim, Ditelaah dari Sudut Filsafat Pancasila

Penelitian filsafat adalah pencarian hakikat sesuatu. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, timLul kecenderungan untuk mengandalkan daya pikir secara mutlak. Melihat pentingnya persoalan moral sebagai dasar strategi pembangunan yang menyeluruh, maka jelaslah bahwa masalah ini perlu ditelit...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Muhni, Djuretno Adi Imam
Format: Other
Language:English
Published: Lembaga Penelitian Universitas Gadjah Mada 1993
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/278959/1/Moral%20Menurut%20Emile%20Durkheim%2C%20Ditelaah%20Dari%20Sudut%20Filsafat%20Pancasila_Djuretno%20A.%20Imam%20Muhni_1993.pdf
Description
Summary:Penelitian filsafat adalah pencarian hakikat sesuatu. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, timLul kecenderungan untuk mengandalkan daya pikir secara mutlak. Melihat pentingnya persoalan moral sebagai dasar strategi pembangunan yang menyeluruh, maka jelaslah bahwa masalah ini perlu diteliti secara filsafati tidak hanya secara ilmiah teknologik saja. Bagi negara berkembang, seperti halnya Indonesia, hal ini sangatlah penting untuk benar-benar disadari, karena perjalanan untuk menuju ke satu masyarakat yang sejahtera, seimbang material dan spiritual masih jauh dan penuh dengan lika-liku yang rumit. Di Indonesia, kita sedang mencari pemahaman tentang moral dalam strategi kebudayaan kita. Justru tempat dan fungsi moral ini paling sulit ditentukan. Dirasakan adanya bahaya bahwa moral dipandang sebagai suatu faktor imanen melulu: kerja keras, jujur, sepi ing pamrih dan sebagainya, dan ini bersifat humanistik belaka. Emile Durkheim, seorang filsuf moral berkebangsaan Perancis, menganjurkan tentang moral berdasarkan keyakinannya bahwa masyarakat merupakan sumber dan dasar segala-galanya. Ajaran moral Durkheim ini ditelaah berdasarkan sudut pandang Pancasila filsafat hidup bangsa Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: langkah pertama melakukan studi kepustakaan guna mengumpulkan data tentang ajaran moral Durkheim, dan data tentang filsafat Pancasila; langkah kedua adalah menganalisis data dengan metode historis faktual, hermeneutika dan metode kritis. Metode hermeneutika atau interpretasi adalah cara pendekatan yang melihat secara tajam latar belakang obyek penelitian dan menginterpretasikannya. Langkah ketiga adalah menarik kesimpulan. Hasil yang didapat dari penelitian ini ialah suatu kesimpulan bahwa ajaran Moral Durkheim, bagaimanapun unggulnya secara ilmiah filsafati. tidaklah memadai bagi manusia Indonesia yang berfilsafat dasar Pancasila.