Bentuk-Bentuk Skeptisisme dalam Filsafat Barat
Filsafat Barat yang telah berusia lebih dari 25 abad, dalam perkembangan sejarahnya telah melahirkan bermacam aliran filsafat. Masing-masing memiliki ciri tersendiri, di dalamnya ada persamaan dan perbedaan, bahkan masing-masing aliran saling bertentangan, Salah satu aliran filsafat yang sangat berp...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Other |
Language: | English |
Published: |
Fakultas Filsafat UGM
1990
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/279182/1/Bentuk-Bentuk%20Skeptisisme%20Dalam%20Filsafat%20Barat_Misnal%20Munir_1990.pdf |
_version_ | 1826050395090190336 |
---|---|
author | Munir, Misnal |
author_facet | Munir, Misnal |
author_sort | Munir, Misnal |
collection | UGM |
description | Filsafat Barat yang telah berusia lebih dari 25 abad, dalam perkembangan sejarahnya telah melahirkan bermacam aliran filsafat. Masing-masing memiliki ciri tersendiri, di dalamnya ada persamaan dan perbedaan, bahkan masing-masing aliran saling bertentangan, Salah satu aliran filsafat yang sangat berpengaruh dalam perkembangan FIlsafat Barat adalah skeptisisme. Melalui tokohnya yang menonjol, skeptisisme telah mampu merubah wajah filsafat menjadi lebih maju. Para penganut skeptisisme pada umumnya menentang sikap 'dogmatisme' yang seringkali menghambat perkembangan kemajuan filsafat dan ilmu pengetahuan, menghalangi kebebasan akal pikir manusia. Penelitian ini bersifat literer, yaitu dengan cara menelaah teks pokok dan teks-teks yang relevan dengan tema penelitian. Metode yang dipakai adalah historis faktuual penelitian. Hasil penelitian ini menuntujkkan bahwa dalam sejarah perkembanganya, skeptisisme mengalami perubahan pengertian yang sangat mendasar. Hal ini terlihat dari pemikiran-pemikiran para filsuf yang menganut paham skeptis, atau kesangsian tersebut, seperti, Pyrrho, Carneadea, Timon, Agustinus, Descartes, Hume, Kant, dan Moore. Skeptisisme yang disaat kelahirannya merupakan suatu sikap filosofis seseorang (filsuf), berkembang ke arah pengertian dan pemahaman yang bersifat metodis, yaitu sikap sketis atau kesangsian tidak lagi sebagai pandangan hidup, akan tetapi hanya dipergunakan sebagai metode untuk mendapatkan kebenaran dalam pengetahuan. Dalam penelitian juga ditemukan bentuk skeptisisme sebagai berikut; Skeptisisme filosofis, moral, nilai, absolut, sistematis, metodis, kritis, metafisis, dan enslitik. |
first_indexed | 2024-03-14T00:03:17Z |
format | Other |
id | oai:generic.eprints.org:279182 |
institution | Universiti Gadjah Mada |
language | English |
last_indexed | 2024-03-14T00:03:17Z |
publishDate | 1990 |
publisher | Fakultas Filsafat UGM |
record_format | dspace |
spelling | oai:generic.eprints.org:2791822023-11-03T09:07:55Z https://repository.ugm.ac.id/279182/ Bentuk-Bentuk Skeptisisme dalam Filsafat Barat Munir, Misnal History and Philosophy of Specific Field Environmental Philosophy Philosophical Psychology (incl. Moral Psychology and Philosophy of Action) Filsafat Barat yang telah berusia lebih dari 25 abad, dalam perkembangan sejarahnya telah melahirkan bermacam aliran filsafat. Masing-masing memiliki ciri tersendiri, di dalamnya ada persamaan dan perbedaan, bahkan masing-masing aliran saling bertentangan, Salah satu aliran filsafat yang sangat berpengaruh dalam perkembangan FIlsafat Barat adalah skeptisisme. Melalui tokohnya yang menonjol, skeptisisme telah mampu merubah wajah filsafat menjadi lebih maju. Para penganut skeptisisme pada umumnya menentang sikap 'dogmatisme' yang seringkali menghambat perkembangan kemajuan filsafat dan ilmu pengetahuan, menghalangi kebebasan akal pikir manusia. Penelitian ini bersifat literer, yaitu dengan cara menelaah teks pokok dan teks-teks yang relevan dengan tema penelitian. Metode yang dipakai adalah historis faktuual penelitian. Hasil penelitian ini menuntujkkan bahwa dalam sejarah perkembanganya, skeptisisme mengalami perubahan pengertian yang sangat mendasar. Hal ini terlihat dari pemikiran-pemikiran para filsuf yang menganut paham skeptis, atau kesangsian tersebut, seperti, Pyrrho, Carneadea, Timon, Agustinus, Descartes, Hume, Kant, dan Moore. Skeptisisme yang disaat kelahirannya merupakan suatu sikap filosofis seseorang (filsuf), berkembang ke arah pengertian dan pemahaman yang bersifat metodis, yaitu sikap sketis atau kesangsian tidak lagi sebagai pandangan hidup, akan tetapi hanya dipergunakan sebagai metode untuk mendapatkan kebenaran dalam pengetahuan. Dalam penelitian juga ditemukan bentuk skeptisisme sebagai berikut; Skeptisisme filosofis, moral, nilai, absolut, sistematis, metodis, kritis, metafisis, dan enslitik. Fakultas Filsafat UGM 1990-12-16 Other NonPeerReviewed application/pdf en https://repository.ugm.ac.id/279182/1/Bentuk-Bentuk%20Skeptisisme%20Dalam%20Filsafat%20Barat_Misnal%20Munir_1990.pdf Munir, Misnal (1990) Bentuk-Bentuk Skeptisisme dalam Filsafat Barat. Fakultas Filsafat UGM, Yogyakarta. (Unpublished) KKI 190 Mun b |
spellingShingle | History and Philosophy of Specific Field Environmental Philosophy Philosophical Psychology (incl. Moral Psychology and Philosophy of Action) Munir, Misnal Bentuk-Bentuk Skeptisisme dalam Filsafat Barat |
title | Bentuk-Bentuk Skeptisisme dalam Filsafat Barat |
title_full | Bentuk-Bentuk Skeptisisme dalam Filsafat Barat |
title_fullStr | Bentuk-Bentuk Skeptisisme dalam Filsafat Barat |
title_full_unstemmed | Bentuk-Bentuk Skeptisisme dalam Filsafat Barat |
title_short | Bentuk-Bentuk Skeptisisme dalam Filsafat Barat |
title_sort | bentuk bentuk skeptisisme dalam filsafat barat |
topic | History and Philosophy of Specific Field Environmental Philosophy Philosophical Psychology (incl. Moral Psychology and Philosophy of Action) |
url | https://repository.ugm.ac.id/279182/1/Bentuk-Bentuk%20Skeptisisme%20Dalam%20Filsafat%20Barat_Misnal%20Munir_1990.pdf |
work_keys_str_mv | AT munirmisnal bentukbentukskeptisismedalamfilsafatbarat |