Summary: | Gigi pasca perawatan saluran akar lebih rentan mengalami fraktur. Restorasi gigi yang tepat dapat
mengurangi resiko terjadinya fraktur antara lain restorasi mahkota jaket dengan inti pasak. Lebar saluran pasak harus diperhatikan pada saat preparasi saluran pasak. Semakin lebar saluran pasak maka semakin sedikit dentin yang tersisa. Berdasarkan pembuatannya, pasak fiber reinforced composite (FRC) dibagi dua yaitu prefabricated dan fabricated. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ketahanan fraktur gigi antara penggunaan
pasak FRC prefabricated dan fabricated pad a lebar saluran pasak yang berbeda.
Subjek penelitian ini adalah dua puluh delapan gigi premolar bawah dipotong bagian koronalnya sehingga panjang apikokoronalnya 15 mm, setelah itu dilakukan perawatan saluran akar teknik konvensional menggunakan bahan pengisi gutaperca dan siler resin. Subjek penelitian dibagi menjadi dua berdasarkan lebar
saluran pasak yaitu kelompok I (1,4 mm) dan kelompok II (2,1 mm). Masing-masing kelompok dibagi menjadi dua yaitu A. dipasang pasak FRC prefabricated, B. dipasang pasak fabricated. Dilakukan uji ketahanan fraktur menggunakan universal testing mechine. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat ketahanan fraktur pada lebar saluran pasak yang berbeda,
tidak terdapat perbedaan ketahanan fraktur antara penggunaan pasak FRC prefabricated dan fabricated, serta tidak terdapat interaksi antara jenis pasak dan lebar saluran pasak terhadap ketahanan fraktur.
|