Summary: | Penggunaan resin komposit dalam restorasi di bidang konservasi gigi sudah sangat meluas. Resin komposit mempunyai beberapa kekurangan, sehingga dalam aplikasinya sering ditemukan adanya kerusakan pada restorasi, sehingga diperlukan prosedur reparasi untuk memperbaikinya. Dalam reparasi resin komposit,
metode yang sering dipilih adalah dengan reparasi sebagian dari resin komposit. Untuk meningkatkan pelekatan antara resin komposit lama dengan resin komposit baru diperlukan suatu prosedur perlakuan permukaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan aplikasi bahan adhesif, pengasaran permukaan dengan bur iotan, dan abrasi udara terhadap kekuatan geser pelekatan reparasi resin komposit lama dengan resin komposit baru. Metode penelitian ini menggunakan subjek penelitian 30 resin komposit yang telah disimpan dalam saliva
buatan dalam inkubator dengan suhu 37° C selama 1 minggu dilanjutkan dengan thermocycling pada suhu 5°C dan 600C. Kemudian subjek penelitian dibagi menjadi 3 kelompok secara acak. Pada kelompok pertama hanya dilakukan aplikasi etsa asam 37% dan bahan adhesif, kelompok kedua dilakukan aplikasi pengasaran permukaan dengan bur intan dilanjutkan dengan etsa asam fosfat 37% dan bahan adhesif. dan kelompok terakhir
mendapatkan perlakuan abrasi udara dilanjutkan dengan etsa asam fosfat 37% dan bahan adhesif. Kemudian pada tiap-tiap kelompok dilakukan penumpatan resin komposit dan diJanjutkan dengan pengujian Shear Bond
Strength Test. Data dianalisis dengan uji Anova satu jalur dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan pada ketiga kelompok yang diuji (p
|