Pengaruh Industrialisasi terhadap Sistim Mata Pencaharian Hidup

Penelitian tentang "berubahnya sistim mata-pencaharian sebagai akibat industrialisasi merupakan/dapat dipandang sebagai suatu penelitian sosial-budaya yang eksploratip. Pengumpulan data diawali dengan persiapan konsep dan teori yang diperoleh dari sumber pustaka yang menyangkut bidang ini. D...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Poerwanto, Hari, Daeng, H. J., Djoko, Djoko
Format: Other
Language:English
Published: Lembaga Penelitian Universitas Gadjah Mada 1977
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/285930/1/Pengaruh%20Industrialisasi%20Terhadap%20Sistim%20Mata%20Pncaharian%20Hidup_Hari%20Poerwanto_1976.pdf
Description
Summary:Penelitian tentang "berubahnya sistim mata-pencaharian sebagai akibat industrialisasi merupakan/dapat dipandang sebagai suatu penelitian sosial-budaya yang eksploratip. Pengumpulan data diawali dengan persiapan konsep dan teori yang diperoleh dari sumber pustaka yang menyangkut bidang ini. Dari penelitian ini hendak diungkapkan berbagai aspek yang berkaitan dengan masalah pengaruh industri terhadap masyarakat agraris di daerah pinggiran kota dan sebaliknya. Pula hendak ditonjolkan suatu perbandingan kasar antara dua kelurahan, yakni Ngingas dan Kedungrejo, di kecamatan Waru, Kedua kelurahan ini dijadikan area sampling untuk komparasi, karena walaupun terletak dikecamatan yang sama, namun berbeda dalam jangkauan transportasi dari jalan raya utama, berbeda dalam besar-kecilnya industri, dalam jenis industri atau usaha modal. Untuk penelitian ini telah digunakan berbagai metode dengan tekanan diberikan pada: a) Interpiu bebas terutama dalam membuat pilot research dan in-depth study, b) Mengedarkan daftar pertaryaan kepada responden yang terpilih sebagai samples, yakni di kelurahan Ngingas 31 dan dikelurahan Kedungrejo 30, karena populasi berbeda. para responden dipilih secara stratified random sampling dan dasar pengambilan sample adalah mata-pencaharian hidup. Secara kasar dapat diberi beberapa kesimpulan. a). Meskipun industri dikatakan dapat menyerap tenaga kerja khususnya dari bidang agraris, namun adanya industri di daerah agraris tidak serta merta dapat memenuhi harapan tersebut. b). Untuk usaha kearah perobahan tersebut dituntut persyaratan-persyaratan seperti modal dan ketrampilan, lokasi, situasi dan kondisi daerah, bantuan pemerintah serta meltan masyarakat. c) Industri atau usaha rumah perlu dibina terutama dalam modal dengan bantuan pemerintah karena tidak padat modal, dapat terpencar luas, serta merangsang kewiraswastaan pada masyarakat.