Madzhab Baru Pemikiran dan Penafsiran

Manusia sebagai makhluk sosial maupun personal pasti akan berinteraksi dengan komunitasnya dan berkomunikasi dengan penciptanya. Dalam proses interaksi dan komunikasinya, ia berpedoman pada Al Qur’an dan Assunnah yang disebut sebagai teks-teks suci agama yang merupakan petunjuk bagi umat manusia dan...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Dahlan, A. Zaini
Format: Other
Language:English
Published: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UGM 2010
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/285939/1/madzhab%20baru%20pemikiran%20dan%20penafsiran_a.%20zaini%20dahlan_2010.pdf
_version_ 1797037903300263936
author Dahlan, A. Zaini
author_facet Dahlan, A. Zaini
author_sort Dahlan, A. Zaini
collection UGM
description Manusia sebagai makhluk sosial maupun personal pasti akan berinteraksi dengan komunitasnya dan berkomunikasi dengan penciptanya. Dalam proses interaksi dan komunikasinya, ia berpedoman pada Al Qur’an dan Assunnah yang disebut sebagai teks-teks suci agama yang merupakan petunjuk bagi umat manusia dan sekaligus pembawa rahmat bagi sekalian alam. Teks-teks suci agama perlu dikaji dan dianalisis melalui beberapa pendekatan;pendekatan konteks bahasa, konteks sejarah sosial dan konteks kebudayaan pada saat teks-teks tersebut diturunkan. Ketiga pendekatan tersebut sangat penting dilakukan untuk dapat memahami teks secara benar.Sebab tidak ada satu teks pun yang dapat melepaskan diri dari kondisi-kondisi, ruang dan waktu. la tidak mungkin diturunkan dalam ruang yang kosong. Sebuah teks, bagaimanapun ditujukan kepada orang atau komunitas, baik secara individual maupun kolektif dalam nuansa-nuansa, masa dan tempat tertentu dengan segala problematikanya,yang berakibat penafsiran atas sebuah teks sangat dimungkinkan berbeda dengan nuansa, masa dan tempat yang lain. Dalam arti bahwa sebagai konsekwensi logis dari pendekatan-pendekatan di atas adalah keputusan ilmiah pada suatu masa atau suatu tempat tidak bisa selalu relevan dengan masa dan tempat yang lain. Berarti manusia selalu dalam proses perubahan yang terus menerus, yakni sebuah proses yang dinamis. Sebuah proses yang dinamis tentu memerlukan payung sumber ajaran yang dinamis pula. Hal itu tidak mungkin dihasilkan kecuali dengan reaktualisasi ajaran atau rekontekstualisasi ajaran agama, yaitu memperbaharui pengertian dan memahami ajaran agama secara tekstual dan kontekstual dengan diarahkan pada dua hal; Pertama, membongkar fenomena pengabadian konteks dalam wacana agama. Kedua, mengungkap dampak dari fenomena itu pada wilayah pemikiran dan sosial.
first_indexed 2024-04-09T03:53:47Z
format Other
id oai:generic.eprints.org:285939
institution Universiti Gadjah Mada
language English
last_indexed 2024-04-09T03:53:47Z
publishDate 2010
publisher Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UGM
record_format dspace
spelling oai:generic.eprints.org:2859392024-03-14T06:19:50Z https://repository.ugm.ac.id/285939/ Madzhab Baru Pemikiran dan Penafsiran Dahlan, A. Zaini Other Philosophy and Religious Studies Manusia sebagai makhluk sosial maupun personal pasti akan berinteraksi dengan komunitasnya dan berkomunikasi dengan penciptanya. Dalam proses interaksi dan komunikasinya, ia berpedoman pada Al Qur’an dan Assunnah yang disebut sebagai teks-teks suci agama yang merupakan petunjuk bagi umat manusia dan sekaligus pembawa rahmat bagi sekalian alam. Teks-teks suci agama perlu dikaji dan dianalisis melalui beberapa pendekatan;pendekatan konteks bahasa, konteks sejarah sosial dan konteks kebudayaan pada saat teks-teks tersebut diturunkan. Ketiga pendekatan tersebut sangat penting dilakukan untuk dapat memahami teks secara benar.Sebab tidak ada satu teks pun yang dapat melepaskan diri dari kondisi-kondisi, ruang dan waktu. la tidak mungkin diturunkan dalam ruang yang kosong. Sebuah teks, bagaimanapun ditujukan kepada orang atau komunitas, baik secara individual maupun kolektif dalam nuansa-nuansa, masa dan tempat tertentu dengan segala problematikanya,yang berakibat penafsiran atas sebuah teks sangat dimungkinkan berbeda dengan nuansa, masa dan tempat yang lain. Dalam arti bahwa sebagai konsekwensi logis dari pendekatan-pendekatan di atas adalah keputusan ilmiah pada suatu masa atau suatu tempat tidak bisa selalu relevan dengan masa dan tempat yang lain. Berarti manusia selalu dalam proses perubahan yang terus menerus, yakni sebuah proses yang dinamis. Sebuah proses yang dinamis tentu memerlukan payung sumber ajaran yang dinamis pula. Hal itu tidak mungkin dihasilkan kecuali dengan reaktualisasi ajaran atau rekontekstualisasi ajaran agama, yaitu memperbaharui pengertian dan memahami ajaran agama secara tekstual dan kontekstual dengan diarahkan pada dua hal; Pertama, membongkar fenomena pengabadian konteks dalam wacana agama. Kedua, mengungkap dampak dari fenomena itu pada wilayah pemikiran dan sosial. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UGM 2010 Other NonPeerReviewed application/pdf en https://repository.ugm.ac.id/285939/1/madzhab%20baru%20pemikiran%20dan%20penafsiran_a.%20zaini%20dahlan_2010.pdf Dahlan, A. Zaini (2010) Madzhab Baru Pemikiran dan Penafsiran. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UGM, Yogyakarta. (Unpublished)
spellingShingle Other Philosophy and Religious Studies
Dahlan, A. Zaini
Madzhab Baru Pemikiran dan Penafsiran
title Madzhab Baru Pemikiran dan Penafsiran
title_full Madzhab Baru Pemikiran dan Penafsiran
title_fullStr Madzhab Baru Pemikiran dan Penafsiran
title_full_unstemmed Madzhab Baru Pemikiran dan Penafsiran
title_short Madzhab Baru Pemikiran dan Penafsiran
title_sort madzhab baru pemikiran dan penafsiran
topic Other Philosophy and Religious Studies
url https://repository.ugm.ac.id/285939/1/madzhab%20baru%20pemikiran%20dan%20penafsiran_a.%20zaini%20dahlan_2010.pdf
work_keys_str_mv AT dahlanazaini madzhabbarupemikirandanpenafsiran