OVERDENTURE ALTERNATIF PERAWATAN PADA LANSIA TIDAK BERGIGI
Menjadi tua adalah kenyataan hidup yang tidak bisa dielakkan, terjadi penurunan pada kesehatan medis dan kapasitas fungsional pada lansia dibandingkan dengan anak-anak. Kapasitas fungsional adalah penting untuk mempertahankan rutinitas kehidupan sehari-hari dan interaksi sosial pada lansia. Selain i...
מחבר ראשי: | |
---|---|
פורמט: | Article |
יצא לאור: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
2011
|
נושאים: |
_version_ | 1826033298134007808 |
---|---|
author | Perpustakaan UGM, i-lib |
author_facet | Perpustakaan UGM, i-lib |
author_sort | Perpustakaan UGM, i-lib |
collection | UGM |
description | Menjadi tua adalah kenyataan hidup yang tidak bisa dielakkan, terjadi penurunan pada kesehatan medis dan kapasitas fungsional pada lansia dibandingkan dengan anak-anak. Kapasitas fungsional adalah penting untuk mempertahankan rutinitas kehidupan sehari-hari dan interaksi sosial pada lansia. Selain itu, gigi adalah penting untuk menjalankan aktivitas harian dengan baik, fungsi utamanya dalam kehidupan mungkin mempengaruhi kegiatan rutin harian langsung adalah berbicara dan makan yang dilakukan dengan dukungan dari gigi. Kurangnya kesehatan gigi telah dilaporkan berhubungan dengan cacat fisiko penurunan mental, rheumatoid arthritis dan penyakit jantung. Namun, belum bisa dipastikan apakah kesehatan gigi memiliki efek langsung pada dari faktor-faktor lain, misalnya untuk gaya hidup. Selain itu, kesehatan rongga mulut dan gigi mungkin akan menghasilkan aktivitas otak yang lebih besar, sehingga kemampuan yang lebih luas dalam ekspresi dan interaksi sosial (Mollaoglu, Alpar, 2005). , Banyak pasien lansia memperlihatkan perawatan gigi sangat kurang sehubungan dengan jumlah gigi, penyakit periodontal dan karies yang menyebabkan pembuatan gigi tiruan cekat tidak mungkin dilakukan. Selama lebih dari 100 tahun, pengobatan yang tersedia hanya gigi tiruan konvensional. Namun demikian, keluhan mengenai kurangnya stabilitas dan retensi gigi tiruan pada rahang bawah, bersamaan dengan kemampuan mengunyah menurun, telah umum pada lansia ini (Assunqao et ai, 2007). Umumnya, implan lebih banyak dibutuhkan untuk mendukung gigi tiruan penuh overdenture. Faktor lain untuk dipertimbangkan termasuk kesehatan pasien, kemampuannya untuk menjalani prosedur pembedahan dan biaya (Vogel, 2008). Perawatan overdenture dengan' dukungan implan memberikan peningkatan yang signifikan dalam stabilitas, retensi, kekuatan dan efisiensi pengunyahan dan kesehatan mulut yang mungkin terkait dengan kualitas hidup pasien (Assunqao et ai, 2007). |
first_indexed | 2024-03-05T23:13:03Z |
format | Article |
id | oai:generic.eprints.org:28806 |
institution | Universiti Gadjah Mada |
last_indexed | 2024-03-05T23:13:03Z |
publishDate | 2011 |
publisher | [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada |
record_format | dspace |
spelling | oai:generic.eprints.org:288062014-06-18T00:23:33Z https://repository.ugm.ac.id/28806/ OVERDENTURE ALTERNATIF PERAWATAN PADA LANSIA TIDAK BERGIGI Perpustakaan UGM, i-lib Jurnal i-lib UGM Menjadi tua adalah kenyataan hidup yang tidak bisa dielakkan, terjadi penurunan pada kesehatan medis dan kapasitas fungsional pada lansia dibandingkan dengan anak-anak. Kapasitas fungsional adalah penting untuk mempertahankan rutinitas kehidupan sehari-hari dan interaksi sosial pada lansia. Selain itu, gigi adalah penting untuk menjalankan aktivitas harian dengan baik, fungsi utamanya dalam kehidupan mungkin mempengaruhi kegiatan rutin harian langsung adalah berbicara dan makan yang dilakukan dengan dukungan dari gigi. Kurangnya kesehatan gigi telah dilaporkan berhubungan dengan cacat fisiko penurunan mental, rheumatoid arthritis dan penyakit jantung. Namun, belum bisa dipastikan apakah kesehatan gigi memiliki efek langsung pada dari faktor-faktor lain, misalnya untuk gaya hidup. Selain itu, kesehatan rongga mulut dan gigi mungkin akan menghasilkan aktivitas otak yang lebih besar, sehingga kemampuan yang lebih luas dalam ekspresi dan interaksi sosial (Mollaoglu, Alpar, 2005). , Banyak pasien lansia memperlihatkan perawatan gigi sangat kurang sehubungan dengan jumlah gigi, penyakit periodontal dan karies yang menyebabkan pembuatan gigi tiruan cekat tidak mungkin dilakukan. Selama lebih dari 100 tahun, pengobatan yang tersedia hanya gigi tiruan konvensional. Namun demikian, keluhan mengenai kurangnya stabilitas dan retensi gigi tiruan pada rahang bawah, bersamaan dengan kemampuan mengunyah menurun, telah umum pada lansia ini (Assunqao et ai, 2007). Umumnya, implan lebih banyak dibutuhkan untuk mendukung gigi tiruan penuh overdenture. Faktor lain untuk dipertimbangkan termasuk kesehatan pasien, kemampuannya untuk menjalani prosedur pembedahan dan biaya (Vogel, 2008). Perawatan overdenture dengan' dukungan implan memberikan peningkatan yang signifikan dalam stabilitas, retensi, kekuatan dan efisiensi pengunyahan dan kesehatan mulut yang mungkin terkait dengan kualitas hidup pasien (Assunqao et ai, 2007). [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2011 Article NonPeerReviewed Perpustakaan UGM, i-lib (2011) OVERDENTURE ALTERNATIF PERAWATAN PADA LANSIA TIDAK BERGIGI. Jurnal i-lib UGM. http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=11869 |
spellingShingle | Jurnal i-lib UGM Perpustakaan UGM, i-lib OVERDENTURE ALTERNATIF PERAWATAN PADA LANSIA TIDAK BERGIGI |
title | OVERDENTURE ALTERNATIF PERAWATAN PADA LANSIA TIDAK BERGIGI |
title_full | OVERDENTURE ALTERNATIF PERAWATAN PADA LANSIA TIDAK BERGIGI |
title_fullStr | OVERDENTURE ALTERNATIF PERAWATAN PADA LANSIA TIDAK BERGIGI |
title_full_unstemmed | OVERDENTURE ALTERNATIF PERAWATAN PADA LANSIA TIDAK BERGIGI |
title_short | OVERDENTURE ALTERNATIF PERAWATAN PADA LANSIA TIDAK BERGIGI |
title_sort | overdenture alternatif perawatan pada lansia tidak bergigi |
topic | Jurnal i-lib UGM |
work_keys_str_mv | AT perpustakaanugmilib overdenturealternatifperawatanpadalansiatidakbergigi |