ANALISIS KEMAMPUAN DAN KEMAUAN BAYAR LISTRIK KONSUMEN RUMAH TANGGA DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DI DIY

Masalah tenaga listrik, baik penyediaan maupun harganya merupakan masalah yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Maka analisis kemampuan dan kemauan membayar energi listrik merupakan salah satu faktor terpenting untuk menentukan tarif listrik agar tercapai tarifyang sesuai dan dapat diterima masy...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2010
Subjects:
_version_ 1797020048236216320
author Perpustakaan UGM, i-lib
author_facet Perpustakaan UGM, i-lib
author_sort Perpustakaan UGM, i-lib
collection UGM
description Masalah tenaga listrik, baik penyediaan maupun harganya merupakan masalah yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Maka analisis kemampuan dan kemauan membayar energi listrik merupakan salah satu faktor terpenting untuk menentukan tarif listrik agar tercapai tarifyang sesuai dan dapat diterima masyarakat. Penelitian ini meliputi perhitungan kemampuan bayar listrik (Ability to Pay. ATP) rumah tangga dan Industri Kecil Menengah (IKM) serta analisis kemauan bayar (Willingness to Pay, WTP) rumah tangga. Perhitungan ATP listrik rumah tangga menggunakan analisis klastering dengan bantuan software SPss dan dilakukan dengan dua metode yaitu metode residu dan metode perbandingan pengeluaran. Metode residu yaitu membandingkan selisih pendapatan dan pengeluaran dengan konsumsi energi listrik per bulan. sedangkan metode perbandingan pengeluaran yaitu membandingkan rasiopengeluaran dengan konsumsi energi listrikper bulan. WTP listrik rumah tangga adalah kesediaan masyarakat untuk membayar lebih tingggi dari tarifyang ada saat ini. Perhitungan ATP listrik lKM dilakukan dengan membandingkan margin keuntungan tiapjenis IKM dengan banyaknya pemakaian listrik untukproses produksi. Hasil dari analisis ini menunjukkan bahwa masih terdapat selisih antara nilai kemampuan bayar dan tarif yang berlaku saat ini, sehingga kenaikan tarif dapat dilakukan baik untuk golongan daya 450 VA, 900 VA, maupun 1300 VA, namun kenaikan tarif tersebut harus diimbangi dengan peningkatan kualitas layanan agar masyarakat bersedia menerima kenaikan tarif tersebut. Industri kecil menengah memiliki persentase pemakaian listrik yang relative kecil untuk proses produksinya, sehingga kenaikan tarif nampaknya tidak akan menjadi masalah.
first_indexed 2024-03-13T19:09:34Z
format Article
id oai:generic.eprints.org:29101
institution Universiti Gadjah Mada
last_indexed 2024-03-13T19:09:34Z
publishDate 2010
publisher [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
record_format dspace
spelling oai:generic.eprints.org:291012014-06-18T00:23:48Z https://repository.ugm.ac.id/29101/ ANALISIS KEMAMPUAN DAN KEMAUAN BAYAR LISTRIK KONSUMEN RUMAH TANGGA DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DI DIY Perpustakaan UGM, i-lib Jurnal i-lib UGM Masalah tenaga listrik, baik penyediaan maupun harganya merupakan masalah yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Maka analisis kemampuan dan kemauan membayar energi listrik merupakan salah satu faktor terpenting untuk menentukan tarif listrik agar tercapai tarifyang sesuai dan dapat diterima masyarakat. Penelitian ini meliputi perhitungan kemampuan bayar listrik (Ability to Pay. ATP) rumah tangga dan Industri Kecil Menengah (IKM) serta analisis kemauan bayar (Willingness to Pay, WTP) rumah tangga. Perhitungan ATP listrik rumah tangga menggunakan analisis klastering dengan bantuan software SPss dan dilakukan dengan dua metode yaitu metode residu dan metode perbandingan pengeluaran. Metode residu yaitu membandingkan selisih pendapatan dan pengeluaran dengan konsumsi energi listrik per bulan. sedangkan metode perbandingan pengeluaran yaitu membandingkan rasiopengeluaran dengan konsumsi energi listrikper bulan. WTP listrik rumah tangga adalah kesediaan masyarakat untuk membayar lebih tingggi dari tarifyang ada saat ini. Perhitungan ATP listrik lKM dilakukan dengan membandingkan margin keuntungan tiapjenis IKM dengan banyaknya pemakaian listrik untukproses produksi. Hasil dari analisis ini menunjukkan bahwa masih terdapat selisih antara nilai kemampuan bayar dan tarif yang berlaku saat ini, sehingga kenaikan tarif dapat dilakukan baik untuk golongan daya 450 VA, 900 VA, maupun 1300 VA, namun kenaikan tarif tersebut harus diimbangi dengan peningkatan kualitas layanan agar masyarakat bersedia menerima kenaikan tarif tersebut. Industri kecil menengah memiliki persentase pemakaian listrik yang relative kecil untuk proses produksinya, sehingga kenaikan tarif nampaknya tidak akan menjadi masalah. [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2010 Article NonPeerReviewed Perpustakaan UGM, i-lib (2010) ANALISIS KEMAMPUAN DAN KEMAUAN BAYAR LISTRIK KONSUMEN RUMAH TANGGA DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DI DIY. Jurnal i-lib UGM. http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=12164
spellingShingle Jurnal i-lib UGM
Perpustakaan UGM, i-lib
ANALISIS KEMAMPUAN DAN KEMAUAN BAYAR LISTRIK KONSUMEN RUMAH TANGGA DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DI DIY
title ANALISIS KEMAMPUAN DAN KEMAUAN BAYAR LISTRIK KONSUMEN RUMAH TANGGA DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DI DIY
title_full ANALISIS KEMAMPUAN DAN KEMAUAN BAYAR LISTRIK KONSUMEN RUMAH TANGGA DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DI DIY
title_fullStr ANALISIS KEMAMPUAN DAN KEMAUAN BAYAR LISTRIK KONSUMEN RUMAH TANGGA DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DI DIY
title_full_unstemmed ANALISIS KEMAMPUAN DAN KEMAUAN BAYAR LISTRIK KONSUMEN RUMAH TANGGA DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DI DIY
title_short ANALISIS KEMAMPUAN DAN KEMAUAN BAYAR LISTRIK KONSUMEN RUMAH TANGGA DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DI DIY
title_sort analisis kemampuan dan kemauan bayar listrik konsumen rumah tangga dan industri kecil menengah di diy
topic Jurnal i-lib UGM
work_keys_str_mv AT perpustakaanugmilib analisiskemampuandankemauanbayarlistrikkonsumenrumahtanggadanindustrikecilmenengahdidiy