KEBIJAKAN PIDANA MATI TERHADAP PEREMPUAN

The government must accord special legal protection for pregnant and lactatingfemale prisoners. Act Nr. 2/Pnps/J 964 has been stipulated to the effect of regulating capital punishment to women. However, the Act does not yet reflect the sense ofjustice, humanity, and protection. Capital punishment fo...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2012
Subjects:
_version_ 1826033375819857920
author Perpustakaan UGM, i-lib
author_facet Perpustakaan UGM, i-lib
author_sort Perpustakaan UGM, i-lib
collection UGM
description The government must accord special legal protection for pregnant and lactatingfemale prisoners. Act Nr. 2/Pnps/J 964 has been stipulated to the effect of regulating capital punishment to women. However, the Act does not yet reflect the sense ofjustice, humanity, and protection. Capital punishment for women must be reviewed. In a number of countries capital punishment for women has been abolished. In addition, several international legal instruments calling for abolishment of capital punishment for women are extant. In addition, the review of capital punishment for women stands upon the spirit that the implementation of capital punishment must not be applied too broadly in order to ensure that the objective of punishment would not go in a wrong way. Perlindungan hukum dan pengayoman terhadap perempuan pelaku tindak pidana khususnya yang sedang hamil dan menyusui, tidak dapat disamaratakan dengan laki-laki. Undang-Undang Nomor 2/ Pnps/1964, telah mengatur nonna pelaksanaan pidana mati terhadap perempuan, akan tetapi aturan ini belum mencenninkan rasa keadilan, kemanusiaan, dan perlindungan. Kebijakan pidana mati terhadap perempuan di Indonesia sudah selayaknya ditinjau ulang. Di banyak negara ditemukan penerap~npidana mati secara terbatas dengan menghilangkan pidana mati khusus terhadap perempuan. Selain itu, berbagai ketentuan-ketentuan hukum intemasional juga cenderung melarang pidana mati untuk perempuan. Peninjauan kebijakan pidana mati terhadap perempuan ini juga didasari semangat bahwa penerapan hukum pidana tidak boleh disamaratakan karena malah akan menjadi pengancam bagi tujuan hukum pidana itu sendiri.
first_indexed 2024-03-13T19:09:53Z
format Article
id oai:generic.eprints.org:29206
institution Universiti Gadjah Mada
last_indexed 2024-03-13T19:09:53Z
publishDate 2012
publisher [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
record_format dspace
spelling oai:generic.eprints.org:292062014-06-18T00:23:09Z https://repository.ugm.ac.id/29206/ KEBIJAKAN PIDANA MATI TERHADAP PEREMPUAN Perpustakaan UGM, i-lib Jurnal i-lib UGM The government must accord special legal protection for pregnant and lactatingfemale prisoners. Act Nr. 2/Pnps/J 964 has been stipulated to the effect of regulating capital punishment to women. However, the Act does not yet reflect the sense ofjustice, humanity, and protection. Capital punishment for women must be reviewed. In a number of countries capital punishment for women has been abolished. In addition, several international legal instruments calling for abolishment of capital punishment for women are extant. In addition, the review of capital punishment for women stands upon the spirit that the implementation of capital punishment must not be applied too broadly in order to ensure that the objective of punishment would not go in a wrong way. Perlindungan hukum dan pengayoman terhadap perempuan pelaku tindak pidana khususnya yang sedang hamil dan menyusui, tidak dapat disamaratakan dengan laki-laki. Undang-Undang Nomor 2/ Pnps/1964, telah mengatur nonna pelaksanaan pidana mati terhadap perempuan, akan tetapi aturan ini belum mencenninkan rasa keadilan, kemanusiaan, dan perlindungan. Kebijakan pidana mati terhadap perempuan di Indonesia sudah selayaknya ditinjau ulang. Di banyak negara ditemukan penerap~npidana mati secara terbatas dengan menghilangkan pidana mati khusus terhadap perempuan. Selain itu, berbagai ketentuan-ketentuan hukum intemasional juga cenderung melarang pidana mati untuk perempuan. Peninjauan kebijakan pidana mati terhadap perempuan ini juga didasari semangat bahwa penerapan hukum pidana tidak boleh disamaratakan karena malah akan menjadi pengancam bagi tujuan hukum pidana itu sendiri. [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2012 Article NonPeerReviewed Perpustakaan UGM, i-lib (2012) KEBIJAKAN PIDANA MATI TERHADAP PEREMPUAN. Jurnal i-lib UGM. http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=12269
spellingShingle Jurnal i-lib UGM
Perpustakaan UGM, i-lib
KEBIJAKAN PIDANA MATI TERHADAP PEREMPUAN
title KEBIJAKAN PIDANA MATI TERHADAP PEREMPUAN
title_full KEBIJAKAN PIDANA MATI TERHADAP PEREMPUAN
title_fullStr KEBIJAKAN PIDANA MATI TERHADAP PEREMPUAN
title_full_unstemmed KEBIJAKAN PIDANA MATI TERHADAP PEREMPUAN
title_short KEBIJAKAN PIDANA MATI TERHADAP PEREMPUAN
title_sort kebijakan pidana mati terhadap perempuan
topic Jurnal i-lib UGM
work_keys_str_mv AT perpustakaanugmilib kebijakanpidanamatiterhadapperempuan