LINGKAR KUASA KEHIDUPAN KOMUNITAS PEMULUNG PANDESARI KOTA MALANG

Study of scavenger community of Pandesari, Malang becomes an importance research to describe deeply the social process the phenomena of scavenger is caused sometimes by local government's policy neglects their condition. The urban people need residence and job, to avoid roverty many of than bec...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2012
Subjects:
Description
Summary:Study of scavenger community of Pandesari, Malang becomes an importance research to describe deeply the social process the phenomena of scavenger is caused sometimes by local government's policy neglects their condition. The urban people need residence and job, to avoid roverty many of than became scavenger. The scavengers are subordinated under the power of "boss". There are the sorter and the weigher who labored by the boss. There arefour results of the paper. The first result shows that the boss achieves power through the patron-client relationship. This relation places the scavengers as dependant to the boss. The second result shows that there has been exploitation occurred in scavenger community. The exploitation places the scavengers as the exploited faction, while the boss is the exploiting faction. The third result shows that the scavengers do resistance as the impact of the exploitation they suffer from. The fourth result is also criticism to Scott's view in patron-client relationship that the sorter and the weigher are the members of community that are given a special authority from the elite power, with their role for strengthening the power of elite community. They are "the right hand" of elite coml11Jmity who should strengthen and protect power. Penelitian mengenai komunitas pemulung Pandesari Kota Malang menjadi penting untuk menjelaskan secara mendalam proses sosial yang terjadi, karena pemerintah seringkali melupakan kondisi kdmunitas tersebut. Kaum urban ini membutuhkan pemukiman sekaligus pekerjaan yang membuat mereka bekerja sebagai pemulung. Dengan menjadi pemulung, mereka kemudian dijadikan faktor produksi oleh pengepul. Di samping pemulung, juga terdapat pemilah dan penimbang. Terdapat beberapa temuan dalam penelitian ini. Pertama, pengepul mendapatkan kekua~aannya melalui hubungan patron klien, yang menempatkan pemulung bergantung kepadanya. Kedua, terjadi eksploitasi dalam komunitas Pandesari, yang menempatkan pemulung sebagai golongan yang tereksploitasi, sedangkan pengepul yang mengeksploitasi. Ketiga, pemulung melancarkan perlawanan sebagai akibat dari eksploitasi yang diterimanya. Keempat, temuan penelitian sekaligus merupakan kritik terhadap pendapat ScoU, yang menunjukkan bahwa pemilah dan penimbang dengan wewenang khususnya merupakan "tangan kanan" elite komunitas. Tugas mereka adalah memperkuat dan melindungi kekuasaan.