Analisis Data VLF (Very Low Frequency) Untuk Mengetahui Kemenerusan Pipa Gas Bawah Permukaan di Gresik, Jawa Timur

Telah dilakukan survey metode vLF (Very Low Frequency) untuk mengetahui kemenerusan saluran pipa gas yang terletak di bawah permukaan di pantai Gresik, Jawa Timur. Survey vLF menggunakan 2 set alat T-VLF BRGM (sensor.+ monitor) dengan perlengkapan GPS Trimble 4600LS dan Theodolit Topcorn untuk menen...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Suyanto, Imam
Format: Article
Language:English
Published: 2007
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/32942/1/Analisis_Data_VLF.pdf
_version_ 1797020199966212096
author Suyanto, Imam
author_facet Suyanto, Imam
author_sort Suyanto, Imam
collection UGM
description Telah dilakukan survey metode vLF (Very Low Frequency) untuk mengetahui kemenerusan saluran pipa gas yang terletak di bawah permukaan di pantai Gresik, Jawa Timur. Survey vLF menggunakan 2 set alat T-VLF BRGM (sensor.+ monitor) dengan perlengkapan GPS Trimble 4600LS dan Theodolit Topcorn untuk menentukan posisi titik ukur. T-VLF_lris ini beroperasi pada dua flekuensi sekaligus, yaitu pemancar di Turki (26700Hz) dan JJF4 (22200Hz) di Ebino Jepang. Pengambilan data dilakukan 14 – 17 Nopember 2007. Jumlah lintasan pengukuran sebanyak 63, 41 lintasan dengan spasi antar lintasan 5 meter dan 22 lintasan dengan spasi antar lintasan 1 meter. Spasi titik pengukuran 1 meter dan panjang lintasan l0 meter. Parameter yang diperoleh dari pengukuran VLF adalah tilt (%) dan elliptisitas (%). Data VLF diolah dengan membuat fraser derivatif dari tilt angle, sehingga diperoleh fraser derivatif versus jarak. Selanjutnya diolah dengan metode Rapat Arus dari data tilt. Penampang pipa pada arah horizontal berada pada.tengah koridor yaitu_pada jarak 4 hingga 6 meter di setiap koridor pengukuran. Pipa terletak pada kedalaman dangkal (1 s/d 2 meter) di busur baratlaut pada jarak koridor 0 s/d 60 meter dan di busur tenggara pada jarak koridor 150 s/d 200 meter. Pada tengah koridor yaitu pada jarak 60 s/d 150 meter pola pipa cenderung melengkung ke dalam, dengan kedalaman berkisar antara 3,5 s/d 4,5 meter. Kemiringan pipa pada busur Barat Laut adalah 34o pada jarak koridor 60 s/d 65 meter dan pada busur Tenggara adalah 20o pada jarak koridor 140 s/d 150 meter. Kata kunci: pipa gas, tilt, Rapat Arus
first_indexed 2024-03-05T23:19:53Z
format Article
id oai:generic.eprints.org:32942
institution Universiti Gadjah Mada
language English
last_indexed 2024-03-13T19:12:19Z
publishDate 2007
record_format dspace
spelling oai:generic.eprints.org:329422016-02-18T04:52:23Z https://repository.ugm.ac.id/32942/ Analisis Data VLF (Very Low Frequency) Untuk Mengetahui Kemenerusan Pipa Gas Bawah Permukaan di Gresik, Jawa Timur Suyanto, Imam Geophysics Polymers and Plastics Telah dilakukan survey metode vLF (Very Low Frequency) untuk mengetahui kemenerusan saluran pipa gas yang terletak di bawah permukaan di pantai Gresik, Jawa Timur. Survey vLF menggunakan 2 set alat T-VLF BRGM (sensor.+ monitor) dengan perlengkapan GPS Trimble 4600LS dan Theodolit Topcorn untuk menentukan posisi titik ukur. T-VLF_lris ini beroperasi pada dua flekuensi sekaligus, yaitu pemancar di Turki (26700Hz) dan JJF4 (22200Hz) di Ebino Jepang. Pengambilan data dilakukan 14 – 17 Nopember 2007. Jumlah lintasan pengukuran sebanyak 63, 41 lintasan dengan spasi antar lintasan 5 meter dan 22 lintasan dengan spasi antar lintasan 1 meter. Spasi titik pengukuran 1 meter dan panjang lintasan l0 meter. Parameter yang diperoleh dari pengukuran VLF adalah tilt (%) dan elliptisitas (%). Data VLF diolah dengan membuat fraser derivatif dari tilt angle, sehingga diperoleh fraser derivatif versus jarak. Selanjutnya diolah dengan metode Rapat Arus dari data tilt. Penampang pipa pada arah horizontal berada pada.tengah koridor yaitu_pada jarak 4 hingga 6 meter di setiap koridor pengukuran. Pipa terletak pada kedalaman dangkal (1 s/d 2 meter) di busur baratlaut pada jarak koridor 0 s/d 60 meter dan di busur tenggara pada jarak koridor 150 s/d 200 meter. Pada tengah koridor yaitu pada jarak 60 s/d 150 meter pola pipa cenderung melengkung ke dalam, dengan kedalaman berkisar antara 3,5 s/d 4,5 meter. Kemiringan pipa pada busur Barat Laut adalah 34o pada jarak koridor 60 s/d 65 meter dan pada busur Tenggara adalah 20o pada jarak koridor 140 s/d 150 meter. Kata kunci: pipa gas, tilt, Rapat Arus 2007-12 Article PeerReviewed application/pdf en https://repository.ugm.ac.id/32942/1/Analisis_Data_VLF.pdf Suyanto, Imam (2007) Analisis Data VLF (Very Low Frequency) Untuk Mengetahui Kemenerusan Pipa Gas Bawah Permukaan di Gresik, Jawa Timur. Jurnal Fisika Indonesia No. 34 Vol. XI, Desember 2007, XI (34). pp. 169-179. ISSN 1410-2994
spellingShingle Geophysics
Polymers and Plastics
Suyanto, Imam
Analisis Data VLF (Very Low Frequency) Untuk Mengetahui Kemenerusan Pipa Gas Bawah Permukaan di Gresik, Jawa Timur
title Analisis Data VLF (Very Low Frequency) Untuk Mengetahui Kemenerusan Pipa Gas Bawah Permukaan di Gresik, Jawa Timur
title_full Analisis Data VLF (Very Low Frequency) Untuk Mengetahui Kemenerusan Pipa Gas Bawah Permukaan di Gresik, Jawa Timur
title_fullStr Analisis Data VLF (Very Low Frequency) Untuk Mengetahui Kemenerusan Pipa Gas Bawah Permukaan di Gresik, Jawa Timur
title_full_unstemmed Analisis Data VLF (Very Low Frequency) Untuk Mengetahui Kemenerusan Pipa Gas Bawah Permukaan di Gresik, Jawa Timur
title_short Analisis Data VLF (Very Low Frequency) Untuk Mengetahui Kemenerusan Pipa Gas Bawah Permukaan di Gresik, Jawa Timur
title_sort analisis data vlf very low frequency untuk mengetahui kemenerusan pipa gas bawah permukaan di gresik jawa timur
topic Geophysics
Polymers and Plastics
url https://repository.ugm.ac.id/32942/1/Analisis_Data_VLF.pdf
work_keys_str_mv AT suyantoimam analisisdatavlfverylowfrequencyuntukmengetahuikemenerusanpipagasbawahpermukaandigresikjawatimur