Perbandingan biaya inhalasi anestesi pada teknik low-flow closed system dengan high-flow semiclosed system

Perbandingan biaya inhalasi anestesi pada teknik low-flow closed system dengan high-flow semiclosed system

Bibliographic Details
Main Authors:	, FAUZI, Musthofa, , Dr. Bambang Suryono, Sp.An
Format:	Thesis
Published:	[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 1998
Subjects:	ETD

Similar Items

Perbandingan biaya teknik kaudal + intra vena anestesi dengan teknik inhalasi anestesi pada pasien anak
by: , SUYONO, Eko, et al.
Published: (2000)

Perbandingan penurunan suhu tubuh dan kejadian menggigil (shivering) pada anestetik halotan dengan teknik anestesi aliran rendah (low-flow) dan aliran tinggi (high-flow)
by: , FARIYANTO, Inu, et al.
Published: (1999)

Uji beda mula timbul rasa nyeri pasca anestesi umum dengan inhalasi dan tiva pada operasi kistektomi
by: , SURI, Damai, et al.
Published: (1997)

Uji beda mula timbul rasa nyeri pasca anestesi umum dengan inhalasi dan tiva pada operasi kistektomi
by: , SURI, Damai, et al.
Published: (1997)

Perbandingan efikasi desfluran dan isofluran dengan dosis ekuipoten pada pemeliharaan anestesi inhalasi melalui laryngeal mask airway (LMA) untuk menekan respon batuk
by: , WARDHANI, Susana Sitaresmi K, et al.
Published: (2009)

Kepatuhan perawat Anestesi dalam memberi pelayanan standar asuhan keperawatan Anestesi di Rumah Sakit Pemerintah Propinsi Bengkulu
by: , HAJAR, Ibnu, et al.
Published: (2005)

PERBANDINGAN DAYA GUNA KETAMIN 0,25MG/KGBB + MIDAZOLAM 37,5Î¼G/KGBB INTRAVENA DENGAN PETHIDIN 0,5 MG/KGBB INTRAVENA UNTUK MENCEGAH SHIVERING PADA ANESTESI SPINA
by: , Irfan Tri Wahyudi, et al.
Published: (2011)

Perbandingan efedrin 20 Mg dan 30 Mg intra muskuler untuk mencegah hipotensi pada anestesi blok sub arakhnoid
by: , TAHRIM, Muh. Ghozali, et al.
Published: (2003)

Perbandingan efedrin 20 Mg dan 30 Mg intra muskuler untuk mencegah hipotensi pada anestesi blok sub arakhnoid
by: , TAHRIM, Muh. Ghozali, et al.
Published: (2003)

Perbandingan efek pemakaian cairan kristaloid dengan koloid (6 persen HES 40) dalam mencegah hipotensi pada anestesi spinal
by: , SOEHARTO, et al.
Published: (1996)

Perbandingan efek pemakaian cairan kristaloid dengan koloid (6 persen HES 40) dalam mencegah hipotensi pada anestesi spinal
by: , SOEHARTO, et al.
Published: (1996)

Perbandingan kualitas anestesi Lidokain 1 persen dan Lidokain 3 persen Hiperbarik pada Spinal Anestesi
by: , SIMARMATA, Sahat Marudut M, et al.
Published: (2004)

Perbandingan tingkat sedasi dan hemodinamik antara premedikasi butorphanol transnasal dan petidin intramuskuler pada prainduksi dan laringoskopi-intubasi
by: , FARID, et al.
Published: (1998)

UJI BANDING DURASI BLOK SENSORIK & MOTORIK ANTARA BUPIVACAIN 7,5 MG + FENTANYL 15 Î¼G DENGAN BUPIVACAIN 12,5 MG PADA SEKSIO SESAREA DENGAN SPINAL ANESTESI
by: , SOFIAN HASIBUAN, et al.
Published: (2012)

Pengaruh alkalinisasi natrium bikarbonat pada ropivakain terhadap kualitas analgesi dalam anestesi lumbal epidural
by: , ARYONO, Is, et al.
Published: (2003)

Pengaruh alkalinisasi natrium bikarbonat pada ropivakain terhadap kualitas analgesi dalam anestesi lumbal epidural
by: , ARYONO, Is, et al.
Published: (2003)

PERBANDINGAN PEMBERIAN RINGERFUNDIN DENGAN RINGER LAKTAT COLOAD (SAAT) ANESTESI SPINAL DALAM MENCEGAH HIPOTENSI PADA PASIEN SEKSIO SESAREA ELEKTIF
by: , Orizanov Mahisa, et al.
Published: (2013)

Pengaruh penambahan natrium bikarbonat pada bupivacaine terhadap onset anestesi epidural
by: , HUSODO, Priyono P, et al.
Published: (1997)

Pengaruh penambahan natrium bikarbonat pada bupivacaine terhadap onset anestesi epidural
by: , HUSODO, Priyono P, et al.
Published: (1997)

Perbandingan pemanjangan analgesi pada blok subarachnoid antara lidokain 5 persen hiperbarik ditambah klonidin dengan lidokain 5 persen hiperbarik ditambah meperidin
by: , HARYADI, Dudik, et al.
Published: (1999)

PERBANDINGAN ONSET DAN KEJADIAN HIPOTENSI ANTARA PROPOFOL LCT DENGAN PROPOFOL MCT/LCT
by: , Julita Ramayani, et al.
Published: (2012)

Perbandingan efektifitas pengobatan penyakit paru obstruksi menahun antara inhalasi fenoterol dengan ipratropium bromid :: Tinjauan pustaka dan laporan penelitian
by: , KELANA, Yufro, et al.
Published: (1997)

Perbandingan efektifitas pengobatan penyakit paru obstruksi menahun antara inhalasi fenoterol dengan ipratropium bromid :: Tinjauan pustaka dan laporan penelitian
by: , KELANA, Yufro, et al.
Published: (1997)

Perbandingan efektivitas terapi inhalasi antara ipratoprium bromida dengan kombinasi ipratoprium bromida dan salbutamol pada penyakit paru obstruksi kronik
by: , SADYAH, Nur Anna C, et al.
Published: (2002)

Perbandingan efektivitas terapi inhalasi antara ipratoprium bromida dengan kombinasi ipratoprium bromida dan salbutamol pada penyakit paru obstruksi kronik
by: , SADYAH, Nur Anna C, et al.
Published: (2002)

Perbandingan efek ondansetron 4 mg dan lidokain 10 mg intravena untuk mengurangi nyeri sebelum pemberian rokuronium intravena
by: , MAHMUD, et al.
Published: (2010)

Perbandingan tekanan parsial oksigen (PO2) vena umbilikalis fetus menggunakan non rebreathing mask (NRM) 10 liter per menit dan kanul nasal 3 liter per menit pada seksio sesaria dengan teknik anestesi spinal
by: , JUFAN, Akhmad Yun, et al.
Published: (2010)

Pengaruh Koinduksi Anestesi Ketamin 0,4 mg/kgBB terhadap Hipotensi pada Induksi Anestesi dengan Propofol 2mg/kgBB
by: , dr. Joko Purnomo, et al.
Published: (2011)

PERBANDINGAN ANTARA SKOR APFEL DAN SKOR KOIVURANTA TERHADAP PREDIKSI TERJADINYA MUAL DAN MUNTAH PASCA OPERASI PADA ANESTESI UMUM
by: , Isnafianing Palupi, et al.
Published: (2014)

Sikap dokter anestesi dalam kerja tim dan keselamatan pasien di kamar operasi
by: , SUNARYA, et al.
Published: (2005)

Perbandingan kenyamanan bernapas antara pressure trigger dan flow trigger pada pressure support ventilation
by: , SETIAWATI, Ari, et al.
Published: (2010)

Perbandingan kondisi intubasi antara rukoronium 0,45 mg/kg BB dan 0,6 mg/KGBB
by: , PALGUNA, I Made Adi, et al.
Published: (2001)

PERBANDINGAN PEMBERIAN EFEDRIN 30 Î¼g/ KGBB IV DAN LIDOKAIN 2% 40 mg IV UNTUK MENGURANGI NYERI INDUKSI PROPOFOL 2 MG/KGBB IV PADA GENERAL ANESTESI
by: , MUJAHIDIN, et al.
Published: (2011)

Perbandingan dosis induksi propofol dengan premedikasi oral midazolam 0,05mg/kgbb dan oral Midazolam 0,1 mg/kgbb pada operasi elektif dewasa
by: , MARIHOT, Poltak, et al.
Published: (2006)

PERUBAHAN LAJU JANTUNG DAN TEKANAN DARAH ARTERI RERATA (MAP) SAAT INDUKSI ANESTESI (Perbandingan antara Propofol 1 mg/kgbb iv dan Ethomidate 0,3 mg/kgbb iv dengan Ko-Induksi Fentanyl 2 Î¼g/kgbb iv)
by: , BAMBANG SOEKOTJO, et al.
Published: (2011)

PERUBAHAN LAJU JANTUNG DAN TEKANAN DARAH ARTERI RERATA (MAP) SAAT INDUKSI ANESTESI (Perbandingan antara Propofol 1 mg/kgbb iv dan Ethomidate 0,3 mg/kgbb iv dengan Ko-Induksi Fentanyl 2 Î¼g/kgbb iv)
by: , BAMBANG SOEKOTJO, et al.
Published: (2011)

PERUBAHAN LAJU JANTUNG DAN TEKANAN DARAH ARTERI RERATA (MAP) SAAT INDUKSI ANESTESI (Perbandingan antara Propofol 1 mg/kgbb iv dan Ethomidate 0,3 mg/kgbb iv dengan Ko-Induksi Fentanyl 2 Î¼g/kgbb iv)
by: , BAMBANG SOEKOTJO, et al.
Published: (2011)

PERUBAHAN LAJU JANTUNG DAN TEKANAN DARAH ARTERI RERATA (MAP) SAAT INDUKSI ANESTESI (Perbandingan antara Propofol 1 mg/kgbb iv dan Ethomidate 0,3 mg/kgbb iv dengan Ko-Induksi Fentanyl 2 Î¼g/kgbb iv)
by: , BAMBANG SOEKOTJO, et al.
Published: (2011)

PERUBAHAN LAJU JANTUNG DAN TEKANAN DARAH ARTERI RERATA (MAP) SAAT INDUKSI ANESTESI (Perbandingan antara Propofol 1 mg/kgbb iv dan Ethomidate 0,3 mg/kgbb iv dengan Ko-Induksi Fentanyl 2 Î¼g/kgbb iv)
by: , BAMBANG SOEKOTJO, et al.
Published: (2011)

PERUBAHAN LAJU JANTUNG DAN TEKANAN DARAH ARTERI RERATA (MAP) SAAT INDUKSI ANESTESI (Perbandingan antara Propofol 1 mg/kgbb iv dan Ethomidate 0,3 mg/kgbb iv dengan Ko-Induksi Fentanyl 2 Î¼g/kgbb iv)
by: , BAMBANG SOEKOTJO, et al.
Published: (2011)