Pemberian mitomisin-C 0,045 tetes mata Pasca bedah :: Untuk mencegah kekambuhan Pterigium

Pemberian mitomisin-C 0,045 tetes mata Pasca bedah :: Untuk mencegah kekambuhan Pterigium

Show other versions (1)

Bibliographic Details
Main Authors:	, HARYANTI, Tuti, , dr. Gunawan
Format:	Thesis
Published:	[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 1990
Subjects:	ETD

Similar Items

Pemberian mitomisin-C 0,045 tetes mata Pasca bedah :: Untuk mencegah kekambuhan Pterigium
by: , HARYANTI, Tuti, et al.
Published: (1990)

Dayaguna subkonjungtiva triamsinolon asetonide dibanding mitomisin-C terhadap kekambuhan pterigium primer dengan operasi merest sclera
by: , ASFANI, Siti, et al.
Published: (1998)

Perbandingan antara daya guna injeksi triamsinolon dan deksametason intralesi dalam mencegah kekambuhan kalazion pasca bedah
by: , PRAWARA, et al.
Published: (1992)

Perbandingan antara daya guna injeksi triamsinolon dan deksametason intralesi dalam mencegah kekambuhan kalazion pasca bedah
by: , PRAWARA, et al.
Published: (1992)

HUBUNGAN ANTARA PTERIGIUM PRIMER DAN REKUREN DENGAN KEKAMBUHAN PASCA OPERASI PTERIGIUM SECARA AUTOGRAF MENGGUNAKAN LEM FIBRIN
by: , Cisca Kuswidyati, et al.
Published: (2012)

Efektifitas pemberian gabapentin untuk mencegah ketidaknyamanan karena pemasangan kateter urine pasca bedah
by: , SUHARTONO, et al.
Published: (2009)

Perbandingan efektivitas antara metode transplantasi autograft limbus konjungtiva dengan metode transplantasi membran amnion kering dalam mencegah kekambuhan pterigium primer
by: , HARYONO, Tri Agus, et al.
Published: (2007)

Umur dan jenis gambaran patologi anatomik sebagai risiko kekambuhan pterigium
by: , WIDAGDI, Sri, et al.
Published: (1994)

Umur dan jenis gambaran patologi anatomik sebagai risiko kekambuhan pterigium
by: , WIDAGDI, Sri, et al.
Published: (1994)

Perbedaan ekspresi transforming growth factor (TGF) beta pada pterigium primer progresif setelah pemberian injeksi mitomisin C (MMC) dan 5-fluorouracil (5 FU) intralesi sebelum operasi
by: , MEIDA, Nur Shani, et al.
Published: (2010)

Perbandingan efektivitas antara metode transplantasi membran amnion kering dengan metode bare sclera dan mitomycin C intraoperatif dalam mencegah kekambuhan pterigium
by: , PRAYITNANINGSIH, Seskoati, et al.
Published: (2002)

Perbandingan efektivitas antara metode transplantasi membran amnion kering dengan metode bare sclera dan mitomycin C intraoperatif dalam mencegah kekambuhan pterigium
by: , PRAYITNANINGSIH, Seskoati, et al.
Published: (2002)

Daya guna Daunorubicin Introperatif dibanding Mitomycin-C Intraoperatif terhadap kekambuhan Pterigium
by: , WIDIATI, Retno, et al.
Published: (2005)

Improvements in acne and skin oiliness with tazarotene 0.045% lotion in patients with oily skin
by: Emil A. Tanghetti, et al.
Published: (2023-12-01)

PERBEDAAN TEKANAN INTRAOKULAR DAN RADANG KORNEA PADA PEMBERIAN TETES MATA DEKSAMETASON DIBANDING FLUOROMETOLON PASCA PRK
by: , Rinanto Prabowo, et al.
Published: (2014)

Dermal sensitization, safety, tolerability, and patient preference of tazarotene 0.045% lotion from five clinical trials
by: Leon H. Kircik, et al.
Published: (2022-05-01)

Composition-structure-property relationships in CeZr1·14Bi0.045A0.045Mo4·5O18 (A = Nb, Ta and Sb) microwave dielectric ceramics revealed by Raman, far-infrared and terahertz spectra
by: Hailong Pan, et al.
Published: (2023-07-01)

Daya guna kurkuminoid tetes mata pada reaksi radang pasca konjungtiva mata kelinci
by: , SIDHARTO, Bagus, et al.
Published: (2003)

Daya guna kurkuminoid tetes mata pada reaksi radang pasca konjungtiva mata kelinci
by: , SIDHARTO, Bagus, et al.
Published: (2003)

Perbedaan ekspresi transforming growth factor Beta (TGFBeta) pada pterigium stasioner, pterigium progresif dan pterigium progresif setelah pemberian kortikosteroid topikal
by: , ISWORO, Dian, et al.
Published: (2001)

PERAN PELAYANAN KESEHATAN DALAM MENCEGAH TERJADINYA KEKAMBUHAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA
by: , Wijaya Aji, et al.
Published: (2011)

Erbium-doped (Pb0.9-Er0.01-Zr0.09) and (Pb0.9-Er0.01-Zr0.045-Ti0.045) nano-crystalline films and nano-rods ceramic synthesis by sol–gel technique for energy-storage application
by: F. A. Ibrahim, et al.
Published: (2023-03-01)

PERBEDAAN EKSPRESI TRANSFORMING GROWTH FACTOR b(beta) (TGF b(beta)) PADA PTERIGIUM STASIONER, PTERIGIUM PROGRESIF, DAN PTERIGIUM PROGRESIF SETELAH PEMBERIAN KORTIKOSTEROID TOPIKAL
by: , Agus Supartoto
Published: (2001)

Perbandingan analisis biaya dan efektivitas antara Ondansetron dengan Deksametason dalam mencegah mual dan muntah pasca bedah pada pasien bedah elektif
by: , GUNADI, Wihandra, et al.
Published: (2006)

A 1.1 V 25 ppm/°C Relaxation Oscillator with 0.045%/V Line Sensitivity for Low Power Applications
by: Yizhuo Liao, et al.
Published: (2023-02-01)

A 1.1 V 25 ppm/°C relaxation oscillator with 0.045%/V line sensitivity for low power applications
by: Liao, Yizhuo, et al.
Published: (2023)

Perbandingan pengaruh pemberian tetes mata flurbiprofen 0,03% dengan indometasin 0,1 % serta flurbiprofen per oral terhadap diameter pupil selama bedah katarak ekstrakapsular
by: Perpustakaan UGM, i-lib
Published: (1999)

Pengaruh pemberian indometasin per oral terhadap konstriksi pupil selama pembedahan katarak ekstrakapsuler dan reaksi radang pasca bedah
by: , SUHARDJO, et al.
Published: (1989)

Pengaruh pemberian indometasin per oral terhadap konstriksi pupil selama pembedahan katarak ekstrakapsuler dan reaksi radang pasca bedah
by: , SUHARDJO, et al.
Published: (1989)

Posttreatment maintenance of therapeutic effect with fixed-combination halobetasol propionate 0.01%/tazarotene 0.045% lotion for moderate-to-severe plaque psoriasis
by: Mark G. Lebwohl, et al.
Published: (2022-05-01)

Laporan penelitian pemberian oksitosin sebagai uterotonika profilaktis untuk mencegah perdarahan pasca persalinan
by: , Heru Pradjatmo
Published: (1988)

Perbandingan pengaruh pemberian tetes mata flurbiprofen 0,03 prosen dengan indometasin o,1 prosen serta flurbiprofen peroral terhadap diameter pupil selama bedah katarak ekstra kapsuler
by: , SUMANDARI, Sri, et al.
Published: (1996)

Perbandingan pengaruh pemberian tetes mata flurbiprofen 0,03 prosen dengan indometasin o,1 prosen serta flurbiprofen peroral terhadap diameter pupil selama bedah katarak ekstra kapsuler
by: , SUMANDARI, Sri, et al.
Published: (1996)

Perbandingan pola tekanan bola mata pada pemberian tetes mata dexametason 0,1 persen dan hidrokortison 1 persen pasca ekstraksi katarak ekstra kapsuler dengan pemasangan pseudofakos
by: , YUSWANTI, Sri, et al.
Published: (1997)

Perbandingan pola tekanan bola mata pada pemberian tetes mata dexametason 0,1 persen dan hidrokortison 1 persen pasca ekstraksi katarak ekstra kapsuler dengan pemasangan pseudofakos
by: , YUSWANTI, Sri, et al.
Published: (1997)

Sistem saringan penyakit pterigium untuk imej mata terangkum hadapan
by: Siti Nur Aishah Ahmad,, et al.
Published: (2019)

Human papillomavirus pada pterigium progresif dan pterigium stasioner
by: , SIDHARTA, Bragastio, et al.
Published: (2010)

Pengaruh pemberian tetes mata pilokarpin 4 terhadap pemulihan diameter pupil dan daya akomodasi setelah pemberian tetes mata tropikamid 1 pada emetropia umur 20 tahun atau kurang dan 40 tahun atau lebih
by: , SUTRIHARDJO, et al.
Published: (1993)

Perbandingan hasil guna mitomycin C subkonjungtiva dengan triamsinolon subkonjungtiva terhadap kekambuhan pterigium primer progresif yang dioperasi dengan metode Mc Reynolds
by: , CHANDRA, Donny Wishnu, et al.
Published: (2007)

A Study for a Radio Telescope in Indonesia: Parabolic Design, Simulation of a Horn Antenna, and Radio Frequency Survey in Frequency of 0.045–18 GHz
by: Peberlin Parulian Sitompul, et al.
Published: (2024-01-01)