Summary: | Adanya beberapa varietas padi yang ditanam sepanjang tahun menyebabkan berkembangnya hama dan penyakit secara terus menerus. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis-jenis hama dan penyakit penting pada varietas padi lokal, unggul nasional dan hibrida di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka mengantisipasi terjadinya letusan hama dan penyakit pada varietas baru. Penelitian dilakukan dengan survei di tiga Kabupaten yaitu Sleman, Bantul dan Kulon Progo. Di tiap daerah ditentukan tiga varietas padi yang dominan ditanam petani yaitu varietas padi lokal (Mentik), unggul nasional (IR 64) dan padi hibrida (Intani I). Pengamatan hama dan penyakit mengikuti metode Elazegui et al. (1990). Hasil pengamatan diketahui bahwa padi hibrida hanya ditanam di Sleman ( 3 ha) dan Kalimas hanya ditanam di Bantul (20 � 40 ha), sedangkan padi lokal dan unggul nasional terdapat di tiga daerah penelitian. Hama utama padi lokal, padi unggul nasional dan padi hibrida ialah Scirpophaga incertulas, Nilaparvata lugens, Scotinoiphara coarctata, dan Leptocorixa oratorius. Penyakit utama ialah Hawar Daun Bakteri (BLB). Untuk mengantisipasi pencegahan terjadinya letusan hama panyakit pada musim tanam selanjutnya dianjurkan penanaman padi lokal di daerah Kulon Progo, untuk padi unggul nasional dapat dianjurkan ditanam di Sleman, Bantul dan Kulon Progo, sedangkan padi hibrida dapat ditanam di Sleman, terutama pada lahan bukan endemik hama penggerek batang padi dan wereng cokelat. Untuk mencegah terjadinya letusan populasi hama dan penyakit perlu diterapkan prinsip dasar pengelolaan hama terpadu secara benar. Untuk mencegah serangan hama dan penyakit, petani dapat pula menanam padi hibrida bersama-sama varietas lain di sekitarnya dalam waktu yang sama guna mengurangi tekanan seleksi oleh hama dan penyakit penting.
|