PENGUJIAN KETERTARIKAN NGENGAT PENGGEREK BATANG PADI TERHADAP BEBERAPA JENIS EKSTRAK BATANG TANAMAN GRAMINAE
Di antara serangga hama yang menyerang tanaman padi, hama penggerek batang padi merupakan hama utama setelah wereng coklat dan tikus. Pengendalian hama ini telah dilakukan dengan berbagai metode, termasuk penerapan pengendalian hama terpadu. Namun dari tahun ke tahun, kerusakan akibat serangan pengg...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Published: |
[Yogyakarta] : Lembaga Penelitian
2002
|
_version_ | 1826044133525946368 |
---|---|
author | , Witjaksono, dkk |
author_facet | , Witjaksono, dkk |
author_sort | , Witjaksono, dkk |
collection | UGM |
description | Di antara serangga hama yang menyerang tanaman padi, hama penggerek batang padi merupakan hama utama setelah wereng coklat dan tikus. Pengendalian hama ini telah dilakukan dengan berbagai metode, termasuk penerapan pengendalian hama terpadu. Namun dari tahun ke tahun, kerusakan akibat serangan penggerek batang padi masih tetap menyebabkan kerugian yang cukup besar. Salah satu penyebab tingginya biaya produksi beras di Indonesia adalah biaya untuk pemakaian pestisida yang memang sangat diperlukan untuk perlindungan tanaman. Meskipun harga pestisida sangat mahal, namun petani tidak dapat melepaskan diri dari penggunaan pestisida sebagai agensia pengendali hama. Oleh karena itu, ditambah dengan pertimbangan mengurangi pengaruh buruk pestisida, perlu dilakukan penelitian penelitian untuk mendapatkan cara pengendalian serangga hama yang lebih efektif namun murah. Salah satu cara tersebut adalah penggunaan ekstrak tanaman sebagai atraktan. Penggunaan ekstrak bahan tanaman sebagai attraktan serangga hama berangkat dari fenomena yang terdapat di lapangan, dimana serangga tertarik datang menuju ke tanaman inangnya justeru karena bau senyawa yang dihasilkan oleh tanaman inang tersebut. Senyawa tersebut disebut kairomon. Bahan yang digunakan : daun padi, daun alang alang, daun rumput teki, solvent (methanol, ethanol, dichloromethane, hexane), ngengat penggerek batang padi. Ekstraksi daun tanaman uji menggunakan metoda Harbome (1998), rearing penggerek batang padi menggunakan metoda Samudra et al. (2002), purifikasi dan pemurnian ekstrak daun tanaman uji menggunakan metoda Open Column, bio assay ngengat menggunakan 0lfactometer dua kaki, identifikasi senyawa kairomone menggunakan GC MS. Selama masa penelitian, hanya sedikit sekali populasi C. suppressalis di lapangan, namun karena diantara penggerek batang padi jenis ini adalah yang paling mudah dikembangbiakkan, maka pengembang-biakan tetap dilakukan dengan menggunakan induk yang ditemukan sebagai starter. Dalam kenyataannya, proses pengembangbiakan ini pun gagal mendapatkan imago yang seperti diharapkan, dan sampai saat ini kami belum mengetahui penyebab kegagalan rearing. Sebagai pengganti, maka dilakukan cara penangkapan ngengat penggerek jenis lain yang mudah dijumpai di lapangan, yakni penggerek batang padi kuning (T. incertulas) yang langsung digunakan sebagai hewan uji bio assay. Karena ngengat diperoleh langsung dari lapangan, maka kondisinya menjadi heterogen, tidak diketahui statusnya (kawin/belum kawin), dan sulit mendapatkan jenis jantan karena kemiripan dengan spesies lain. Hasil pengujian bio assay terhadap ngengat penggerek batang padi kuning menunjukkan bahwa ekstrak tanaman tanaman yang dipakai sebagai tanaman uji memiliki daya tarik lebih tinggi dibanding kontrol berupa solvent Heksana. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam ekstrak tersebut memang terdapat senyawa yang menarik ngengat penggerek untuk datang dan kemudian meletakkan telur, Ketertarikan ngengat penggerek batang padi kuning terhadap ekstrak daun padi menunjukkan angka yang paling besar, disusul alang alang dan rumput teki. Hasil ini menunjukkan bahwa ngengat penggerek padi juga tertarik pada ekstrak tanaman alang alang, namun karena padi merupakan inang utama hama ini, maka ketertarikannya lebih dominan. Ekstrak rumput teki relatif tidak begitu menarik bagi ngengat penggerek batang padi kuning, dan hal ini sesuai dengan kenyataan di lapangan yang jarang mendapatkan telur penggerek batang padi kuning di rumput teki. |
first_indexed | 2024-03-13T22:15:10Z |
format | Article |
id | oai:generic.eprints.org:92258 |
institution | Universiti Gadjah Mada |
last_indexed | 2024-03-13T22:15:10Z |
publishDate | 2002 |
publisher | [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian |
record_format | dspace |
spelling | oai:generic.eprints.org:922582014-11-28T07:37:23Z https://repository.ugm.ac.id/92258/ PENGUJIAN KETERTARIKAN NGENGAT PENGGEREK BATANG PADI TERHADAP BEBERAPA JENIS EKSTRAK BATANG TANAMAN GRAMINAE , Witjaksono, dkk Di antara serangga hama yang menyerang tanaman padi, hama penggerek batang padi merupakan hama utama setelah wereng coklat dan tikus. Pengendalian hama ini telah dilakukan dengan berbagai metode, termasuk penerapan pengendalian hama terpadu. Namun dari tahun ke tahun, kerusakan akibat serangan penggerek batang padi masih tetap menyebabkan kerugian yang cukup besar. Salah satu penyebab tingginya biaya produksi beras di Indonesia adalah biaya untuk pemakaian pestisida yang memang sangat diperlukan untuk perlindungan tanaman. Meskipun harga pestisida sangat mahal, namun petani tidak dapat melepaskan diri dari penggunaan pestisida sebagai agensia pengendali hama. Oleh karena itu, ditambah dengan pertimbangan mengurangi pengaruh buruk pestisida, perlu dilakukan penelitian penelitian untuk mendapatkan cara pengendalian serangga hama yang lebih efektif namun murah. Salah satu cara tersebut adalah penggunaan ekstrak tanaman sebagai atraktan. Penggunaan ekstrak bahan tanaman sebagai attraktan serangga hama berangkat dari fenomena yang terdapat di lapangan, dimana serangga tertarik datang menuju ke tanaman inangnya justeru karena bau senyawa yang dihasilkan oleh tanaman inang tersebut. Senyawa tersebut disebut kairomon. Bahan yang digunakan : daun padi, daun alang alang, daun rumput teki, solvent (methanol, ethanol, dichloromethane, hexane), ngengat penggerek batang padi. Ekstraksi daun tanaman uji menggunakan metoda Harbome (1998), rearing penggerek batang padi menggunakan metoda Samudra et al. (2002), purifikasi dan pemurnian ekstrak daun tanaman uji menggunakan metoda Open Column, bio assay ngengat menggunakan 0lfactometer dua kaki, identifikasi senyawa kairomone menggunakan GC MS. Selama masa penelitian, hanya sedikit sekali populasi C. suppressalis di lapangan, namun karena diantara penggerek batang padi jenis ini adalah yang paling mudah dikembangbiakkan, maka pengembang-biakan tetap dilakukan dengan menggunakan induk yang ditemukan sebagai starter. Dalam kenyataannya, proses pengembangbiakan ini pun gagal mendapatkan imago yang seperti diharapkan, dan sampai saat ini kami belum mengetahui penyebab kegagalan rearing. Sebagai pengganti, maka dilakukan cara penangkapan ngengat penggerek jenis lain yang mudah dijumpai di lapangan, yakni penggerek batang padi kuning (T. incertulas) yang langsung digunakan sebagai hewan uji bio assay. Karena ngengat diperoleh langsung dari lapangan, maka kondisinya menjadi heterogen, tidak diketahui statusnya (kawin/belum kawin), dan sulit mendapatkan jenis jantan karena kemiripan dengan spesies lain. Hasil pengujian bio assay terhadap ngengat penggerek batang padi kuning menunjukkan bahwa ekstrak tanaman tanaman yang dipakai sebagai tanaman uji memiliki daya tarik lebih tinggi dibanding kontrol berupa solvent Heksana. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam ekstrak tersebut memang terdapat senyawa yang menarik ngengat penggerek untuk datang dan kemudian meletakkan telur, Ketertarikan ngengat penggerek batang padi kuning terhadap ekstrak daun padi menunjukkan angka yang paling besar, disusul alang alang dan rumput teki. Hasil ini menunjukkan bahwa ngengat penggerek padi juga tertarik pada ekstrak tanaman alang alang, namun karena padi merupakan inang utama hama ini, maka ketertarikannya lebih dominan. Ekstrak rumput teki relatif tidak begitu menarik bagi ngengat penggerek batang padi kuning, dan hal ini sesuai dengan kenyataan di lapangan yang jarang mendapatkan telur penggerek batang padi kuning di rumput teki. [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian 2002 Article NonPeerReviewed , Witjaksono, dkk (2002) PENGUJIAN KETERTARIKAN NGENGAT PENGGEREK BATANG PADI TERHADAP BEBERAPA JENIS EKSTRAK BATANG TANAMAN GRAMINAE. text. http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=42 |
spellingShingle | , Witjaksono, dkk PENGUJIAN KETERTARIKAN NGENGAT PENGGEREK BATANG PADI TERHADAP BEBERAPA JENIS EKSTRAK BATANG TANAMAN GRAMINAE |
title | PENGUJIAN KETERTARIKAN NGENGAT PENGGEREK BATANG PADI TERHADAP BEBERAPA JENIS EKSTRAK BATANG TANAMAN GRAMINAE |
title_full | PENGUJIAN KETERTARIKAN NGENGAT PENGGEREK BATANG PADI TERHADAP BEBERAPA JENIS EKSTRAK BATANG TANAMAN GRAMINAE |
title_fullStr | PENGUJIAN KETERTARIKAN NGENGAT PENGGEREK BATANG PADI TERHADAP BEBERAPA JENIS EKSTRAK BATANG TANAMAN GRAMINAE |
title_full_unstemmed | PENGUJIAN KETERTARIKAN NGENGAT PENGGEREK BATANG PADI TERHADAP BEBERAPA JENIS EKSTRAK BATANG TANAMAN GRAMINAE |
title_short | PENGUJIAN KETERTARIKAN NGENGAT PENGGEREK BATANG PADI TERHADAP BEBERAPA JENIS EKSTRAK BATANG TANAMAN GRAMINAE |
title_sort | pengujian ketertarikan ngengat penggerek batang padi terhadap beberapa jenis ekstrak batang tanaman graminae |
work_keys_str_mv | AT witjaksonodkk pengujianketertarikanngengatpenggerekbatangpaditerhadapbeberapajenisekstrakbatangtanamangraminae |